27

34 3 0
                                    

"Aku tahu kakak tidak akan percaya jika Seungmin aku yang mengatakannya..." Eunbi menjeda ucapannya setelah menutup pintu. Ia menoleh, menatap Taeyeon dengan tatapan bercanda sekaligus serius. "Jadi, bukankah lebih baik kalau kita lihat sendiri kejadiannya?"

Taeyeon mengernyit, "Kau ingin aku mempercayainya?"

"Terserah kakak."

Eunbi berjalan menuju sebuah tungku tua besar dengan tinggi mencapai pinggangnya dimana sudah ada disana sebelum ia masuk. Sesaat kemudian, ia mengangkat alisnya, terlihat air keruh dan potongan kain hijau berputar pelan di dalamnya. "Aa... Sekarang aku mengerti kenapa kakak mengamuk, kakak tahu dari sini."

"Itu karena kau berbohong!"

"Itu karena aku menduga kakak akan membunuhnya!" balas Eunbi reflek menoleh kearah Taeyeon tepat setelah bentakannya. "Aku bermaksud melindunginya karena dia tidak sengaja."

"Dia tetap salah," ujar Taeyeon menurunkan intonasinya. Saat itu pula sebuah memori melintas di pikirannya, ia pernah melewati sesuatu yang mirip dengan kejadian tadi. "Rasa ingin tahu manusia bisa membuat mereka dalam bahaya, mereka tidak sadar dengan batasannya."

Entah kenapa, Eunbi merasa tidak asing dengan konteks yang di ucapkan Taeyeon. Disisi lain, kedua tangannya mulai bergerak mengambil beberapa bahan sihir lalu kembali dan memasukan sehelai rambut Seungmin yang ia ambil diam-diam sebelum laki-laki itu keluar.

"Aku sudah menyihir Seungmin untuk sementara, dan lagipula dia tidak akan menceritakannya pada sesuatuㅡjika ada hal yang sangat privasi seperti ini," ucap Eunbi sibuk memasukan bahan-bahan sesuai prosedur. Karena itu, ia tidam melihat satu-satunya lawan bicara yang sedang memperhatikannya. "Kakak harus lebih dekat dengan mereka yang bekerja di Magia Unica."

Taeyeon mendecak lalu melipat kedua tangannya di depan dada, "Untuk apa?"

Eunbi menggelengkan kepalanya pelan, lelah dengan sikap Taeyeon yang malas berinteraksiㅡterlebih lagi pada manusia. Membantu pelayan Cafe dalam setahun saja bisa di hitung jari.

Tak lama kemudian, Eunbi memundurkan langkahnya. Ia sudah menyelesaikan prosedur untuk membuat ramuan dari buku kumpulan ramuan favoritnya, sudah pasti dia hafal tanpa melihatnya lagi.

Saat ini, Eunbi hanya perlu mengamati proses cairan yang ada di dalam tungku itu berubah.

"Sekarang kakak bisa mengetahui semuanya disini, sihir Ebenezer tidak pernah bohong. Terlebih lagi pada manusia."

Taeyeon menghela napas beratnya, melihat ramuan di dalam tungku itu mulai berubah. Tatapannya menajam ketika sebuah asap keluar dari benda tua itu dan membuat sebuah lingkaran di atasnya.

Beberapa saat kemudian, Eunbi dan Taeyeon melihat dua wajah makhluk yang mereka kenali.

Itu Youi dan Heeseung.

Mereka muncul di potongan awal ingatan Seungmin.


a/n
Ebenezer adalah salah satu penyihir lama yang membuat ramuan khusus untuk melihat potongan ingatan manusia. (Fiksi)

Magia UnicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang