75

14 3 1
                                    

Berbeda dengan sebagian penjaga toko yang masih bisa mengontrol diri karena harus membereskan barang, para pekerja cafe sedari tadi belum beranjak dari tempat duduknya. Setelah turun ke lantai 2, mereka mengambil kurdi dan duduk melingkari meja kasir. Suara yang terdengar hanya sebatas helaan napas atau suara gesekan saat memperbaiki posisi duduk. Sampai Jinsoul yang tidak tahan lagi mencondongkan tubuhnya ke atas meja kasir, membiarkan kedua tangannya yang dilipat menjadi bantalan kepalanya.

1 detik.

2 detik.

3 detik.

"Ah! Ini memuakkan!" seru wanita itu sedikit mengangkat tubuhnya dan menghentakkan kedua kaki. Ia memandang 7 pekerja lain yang melihat kearahnya dengan tatapan kaget. "Apa kita benar-benar akan terpisah? Apa ini harus ditutup?!"

"Magia Unica berdiri karena kutukan itu," jawab Subin datar sambil meletakan tangan kanannya ke atas meja. "Otomatis saat Bu Taeyeon pergi, tempat ini akan menghilang karena sihirnya tidak ada."

"Apa artinya kita tidak punya tempat tinggal?" sahut Jaehyuk melihat seluruh rekannya dengan dominan mengarah pada Mashiho dan Jaemin. "Diffecial masih diburu."

"Kalau begitu kuta semua bisa tinggal bersama," balas Jaemin membuat seluruh perhatian mengarah padanya. Ucapannya itu sebenarnya ia niatkan sebagai kode pada peri berwujud manusia yang duduk di seberangnya. Jaemin sempat melirik, tapi kembali memandang kedepanㅡpada 6 pekerja lainㅡsetelah menyadari hanya Yeji yang tetap menunduk tidak bereaksi terdapat perkataannya. "Diffecial punya kekuatan. Kalau kita bersama, kita bisa saling melindungi. Ajak Seungmin dan Wonyoung juga."

"Kita bisa pergi ke tempat pelatihanku, sepertinya ada cukup ruangan untuk diffecial," tambah Mashiho dibalas anggukan oleh Jaehyuk ketika pandangan mereka bertemu.

"Kalau begitu aku akan mengajak Hyunsuk dan Sunoo untuk menetap di asrama vampir," ucap Heeseung pelan sambil menyadarkan punggung ke lemari dan menyilangkan kedua tangannya.

"Sepertinya aku akan terbang kembali ke taman Rousevelt," sambung Yeji menambahkan. Tanpa sadar membuat seseorang menurunkan sudut senyumnya.

"Itu bagus, Yeji! Kalau kau mau kemana?" tanya Jinsoul pada pekerja yang duduk di sampingnya, menyadari manusia keturunan dewi itu belum mengeluarkan sepatah kata apapun.

Younghoon menghela napasnya, "Tidak tahu. Aku pengangguran."

Jawaban lemas nya membuat mereka semua melepaskan tawa. Tidak terbahak-bahak seperti biasanya, tapi cukup untuk meredakan sedikit rasa kebingungan mereka. Perasaan yang tidak bisa digambarkan ketika mereka mendengarkan seluruh penjelasan Eunbi dan Eugene.

Magia Unica tiba-tiba terasa asing walau sudah dihuni berabad-abad.

Magia UnicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang