Setelah pertemuan di dalam ruang rahasia Taeyeon, belum ada yang berani membuka mulut demi memecahkan keheningan. Yang sedari tadi terdengar hanya suara gesekan permukaan kardus dengan barang dagangan. Irene selaku manager bagian toko meminta para penjaga untuk menurunkan semua produk dari rak dan lemari.
Alias... Magia Unica ditutup.
Dari lima pekerja, hanya satu yang diberikan keringanan, yaitu Jiwoo. Sejak keluar dari ruangan Taeyeon dengan perasaan berantakan, manusia berumur lebih dari 100 tahun itu tidak bisa menahan rasa takutnya, mengeluarkan tangisan menyayat hati sampai mengundang air mata muncul bagi yang mendengar. Mengetahui fakta bahwa dirinya termasuk salah satu pekerja yang pergi untuk selama-lamanya secara mendadak tidak lah mudah untuk dihadapi.
Keadaannya sangat kacau. Berbeda dengan Jiwoo yang selalu bersemangat, ini pertama kalinya seluruh pekerja melihatnya menangis. Walau sekarang tangisannya sudah mulai mereda, Hyunsuk sedang membantu menenangkannya. Jangan salah jika mengira tidak bekerja, justru Hyunsuk yang paling cepat menurunkan barang area atas dan memasukannya ke dalam kardus. Sebelum dia berhenti dan menemani Jiwoo duduk di lantai, bersandar pada meja kasir. Kedua tangan mereka saling menggenggam satu sama lain seakan tidak ingin lepas selamanya.
Jihan, Wonyoung, serta Olivia sudah terbiasa dengan hubungan tidak jelas dua pekerja itu. Jiwoo dan Hyunsuk bisa terlihat seperti pasangan. Tapi, mereka juga bisa menunjukan kedekatan layaknya anak kembar atau teman biasa. Tidak ada hubungan resmi, tapi selalu bersama.
"Jadi..." Wonyoung benar-benar muak dengan hawa tidak biasa ini dan membuka suara. Ia menoleh ke kiri dimana Olivia mendudukkan diri di lantai sekitar 1 meter dari posisinya. "...apa yang akan kau lakukan setelah ini? Kemana kau akan pergi?"
Sebenarnya itu alasan utama mengapa Olivia diam setelah ia tahu Magia Unica akan menghilang. Dia tidak punya rumah. Taeyeon menemukannya sendirian di dalam hutan dengan manusia yang baru Olivia bunuh. Lalu, dibawa ke tempat ini dan diberikan makanan lebih baik dibandingkan darah manusia. Sihir wanita itu membuatnya terlihat lebih manusiawi, sedikit menyeramkan tapi tidak ada tatapan hasrat untuk memasang manusia. Entah apa yang akan terjadi jika Taeyeon pergi dan sihirnya ikut menghilang. Apa ia akan kembali ke dalam hutan dan mencari korban lagi?
"Karena aku berbahaya... Mungkin aku akan pergi ke hutan," jawab Olivia asal. Setidaknya, hutan menjadi tempat dimana manusia tidak terancam olehnya. Penjaga kasir itu membalas pandangan Wonyoung, "Kau?"
"Aku tidak tahu."
Olivia reflek menaikan alis, "Kenapa? Kau manusia 'kan?"
Wonyoung spontan mendengus dan tertawa miris, "Lebih tepatnya, jenis manusia yang dibenci manusia."
"Tapi, kalian masih ada disini," sahut Jihan membuat keduanya menoleh ke belakang bersamaan, memandang dirinya yang duduk bersila di atas meja kosong. Menyadari perubahan ekspresi Wonyoung dan Olivia membuatnya tidak enak. "Apa? Semuanya akan pergi akhirnya, kita bisa bertemu lagi nanti di atas sana."
"Apa kau tidak takut?" tanya Olivia mengerutkan dahi memandang Jihan yang terlihat tidak ketakutan sama sekali. Sangat berbeda dengan Jiwoo, padahal mereka datang ke Magia Unica pada hari yang sama.
"Walaupun aku sudah melewatinya sekali, tentu saja aku masih takut," jawab Jihan terkekeh. Ia menunjukan senyum paksa nya, "Ini cara agar ketakutan ku berkurang."
"Yah... Ini lebih rumit dadi yang ku bayangkan," keluh Wonyoung mengalihkan pandangannya pada Hyunsuk dan Jiwoo.
Sudah beberapa menit mereka ada di posisi itu seakan takdir membuat mereka tidak bisa bersama. Umur, bahkan jenis, mereka berbeda. Manusia tidak seperti vampir yang bisa bertahan dalam waktu lama. Dalam kasus Jiwoo serta Jihan, kontrak buatan Taeyeon menahan umur mereka.
Gadis itu menggerakkan matanya lagi, memperhatikan setiap sudut toko yang tidak jauh berbeda seperti di saat pertama kali ia datang ke tempat itu. Jungkook dan Yuna beberapa kali melakukan perubahan kecil setelah di minta Bu Taeyeon.
Ah... Bu Taeyeon. Seluruh pekerja Magia Unica syok dengan semua rahasianya. Baik Wonyoung, Jihan, Olivia, Jiwoo, dan Hyunsuk, tidak ada satu pun dari mereka mengetahui tentang bunga kuning cantik bersinar di salam ruangan gelap. Alasan kemunculan Magia Unica membuat mereka kebingungan.
Wonyoung menghela napasnya, "Aku tidak percaya Magia Unica akan tutup..."
![](https://img.wattpad.com/cover/282935205-288-k438592.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Magia Unica
Fantasyㅡ since 1609 (maaf ya ceritanya gak jelas, nanti di revisi lagi kok 😗) © FLCVOURSKY | October 2021