34

30 3 0
                                    

"Sepertinya kami terlambat, ya?"

Taeyeon reflek mengernyit memandang dua orang berdiri di tengah pintu ruangan.

"Mereka salah ruangan, ya? Kenapa ada pasangan orang tua disini?" gumam Taeyeon melihat keatas. Pertanyaan itu memang ia tujukan pada Jinyoung, walaupun dia tidak dapat mendengarnya.

Menyadari Jinyoung mengunci pandangannya kearah pasangan itu membuat Taeyeon kembali melihat mereka.

"Kalian tidak mengenal kami karena sudah pergi sejak kecil," sahut salah satu diantara mereka, seorang wanita memakai jubah hitam menurunkan tudungnya sambil berjalan menuju ke tengah ruangan.

Di belakangnya terdapat pria menggunakan tipe jubah yang sama, menyusul wanita itu. Ia membiarkan pasangannya memimpin keadaan.

"Selamat siang, Jinyoung, maaf kami terlambat," sapa wanita itu mendongak keatas. Setelahnya, ia memandang ke sekitar, termasuk berkontak mata dengan tiga saudari yang ada di ruangan itu.

Pandangannya terkunci pada kakak tertua yang berdiri tak jauh darinya, sama-sama di tengah. "Kau menganggap ini taman bermain, ya?"

Melihat sikap anehnya terasa tidak asing, Irene terdiam memandang wanita itu sampai netra nya menangkap sebuah simbol yang berada di leher kanannya.

Dalam dunia manusia, itu seperti tato. Tapi, penyihir memiliki simbol bawaan jiwa terlahir dari klan khusus.

Simbol Cyfrin? Itu klan 'mereka' kan? pikir Irene bergegas menuju Eunbi dan menepuk pundaknya.

"Apa?"

Irene mendekati telinganya dan berbisik, "Simbol Cyfrin..."

Eunbi mengerutkan dahinya bingung, lalu mengikuti arah pandang kakaknya. Sesaat kemudian, ia terkesiap, matanya membulat. "Tidak mungkin..."

"Kalian semua kebingungan, ya? Kutukan kakak kalian belum selesai berabad-abad," sahut seorang pria berhenti di samping Irene dengan arah pandangnya menuju dua wanita yang berbicara dengan Jinyoung di tengah ruangan. Tiba-tiba, ia terkekeh, "Tapi, tidak akan sampai umurku."

Merasa tidak nyaman berada dekat dengan orang asing, Irene langsung berpindah ke sisi kiri Eunbi.

Sementara, sang adik yang masih berdiri di tempat menoleh pada pria itu dengan tatapan bertanya-tanya.

"Siapa kalian?"

Sayangnya, sebelum Eunbi mendapatkan jawabannya, perhatiannya teralih pada suara wanita yang menggema ke seluruh ruangan. Tidak jauh berbeda dari apa yang Taeyeon lakukan sebelumnya.

"Kami akan jadi pengawasnya! Jika kutukan itu belum hilang dalam waktu 2 bulan, tambahkan hukumannya ke dalam hukuman kami. Tapi, jika kami berhasil... kau tahu apa yang akan terjadi, kan, Jinyoung?"

Taeyeon reflek menatap wanita itu, ia melongo tidak percaya. "Tunggu, apa?!"


























-

Special thanks to

Jinyoung (GOT7)

Jinyoung (GOT7)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Magia UnicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang