Sunoo menghentikan langkahnya setelah berhadapan dengan jalan buntu. Tapi, menurutnya, lokasi ini lumayan bagus untuk menurunkan pria yang ia bawa sesaat kemudian dia berhasil menyerang rekannya.
Vampir muda itu melepaskan kerah baju yang sedari tadi ia cengkram membuat pria yang kembali tersadar langsung berjalan cepat menghindari Sunoo.
"Kau!"
Merasa tertantang setelah mendengat pria itu berani berbicara, Sunoo reflek mendorongnya hingga terbentur tembok bangunan.
Dan tepat sebelum tubuh pria itu melemas, ia berlari sangat cepat dan mencekiknya dengan pergelangan tangan kanannya.
Manusia yang ada di depannya itu terbatuk. Sunoo langsung menjauhkan wajahnya setelah bau alkohol menyengat dari hidungnya.
"Masih mau ngomong?" Tanya Sunoo dingin menatap tajam pria tersebut. Matanya tertuju pada kedua tangannya yang berusaha melepaskan tangan kanan Sunoo dari depan lehernya.
Tiba-tiba, bola matanya perlahan berubah menjadi merah. Sisi vampir yang Sunoo benci mulai mengendalikan dirinya.
Darahnya... Ambil darahnya...
Sunoo berusaha melawan sisi lain dari dirinya itu sebelum ia membunuh pria yang ada di depannya ini, seperti candaan yang belum lama Chaewon lontarkan padanya.
Sayangnya, ketika bola matanya telah berubah sempurna, artinya pria itu tidak akan selamat.
###
"Halo? Bisa dengar aku?"
Chaewon melambaikan kedua tangannya ke depan wajah wanita itu. Tubuhnya bergetar ketakutan membuatnya merasa sangat kasihan.
Sesekali pertanyaan ini terbesit di kepala Chaewon: Bagaimana bisa pria itu melakukan kekerasan pada wanita yang memiliki pancaran aura elegan seindah ini?
Tak lama kemudian, wanita itu membuka matanya. Terlihat bagaimana kata 'lelah' yang muncul melalui ekspresinya.
"Orang itu... Sudah pergi," Ucap Chaewon melembutkan suaranya agar tidak mengagetkan wanita itu. Tepat saat mereka berkontak mata, Chaewon kembali membuka suara.
"Apa kau tidak apa-apa?"
Wanita itu menyadarkan kepalanya ke tembok dan mengangguk pelan. Ia menghembuskan napasnya, "Iya. Tidak apa-apa."
"Sepertinya tidak," Jawab Chaewon cepat membuat wanita tersebut terkekeh pelan. "Kalau aku boleh tahu, siapa namamu?"
"Namaku Minju."
"Wah, namamu bagus sekali," Puji Chaewon sekaligus mencoba mencairkan suasana dan meredakan ketakutan yang masih terlihat pada wanita bernama Minju itu.
Sambil berdiri, Chaewon melangkah mundur sekali dan menghembuskan napas lega. Ia menoleh dan memandang jalanan yang terbelah menjadi dua arah dimana pria itu menghilang kearah sana.
"Yaampun... Bagaimana dia bisa seperti itu?" Gumamnya tak sadar dapat di dengar oleh Minju.
"Dia mantan pacarku..."
"Hm?" Chaewon mengangkat alisnya kaget dan menoleh kearah wanita sudah berdiri. "Apa tadi?"
"Dia mantan pacarku," Jawab Minju sambil membenarkan tali tas di pundaknya. "Kami baru putus tadi..."
Chaewon tersentak kaget, "Bagaimana kau bisa berpacaran dengan manusia kasar seperti itu?? Sudah benar kau memutuskannya!"
"Tapi, dia tidak mau..."
"Oh my... Auuhh, dasar manusia brengsek!" Seru Chaewon meletakan telapak tangan kanan ke dahinya. Ia menoleh kearah Minju yang sedang melihatnya dan menurunkan tangan, Chaewon dapat melihat luka memar yang tertinggal di wajah cantik Minjuㅡmembuatnya semakin tidak tega. "Kau tahu? Kau pantas mendapatkan yang lebih baik."
"Bagaimana jika dia kembali dan memaksaku?" Tanya Minju berjalan mendekati Chaewon dengan tatapan cemas. "Ini bukan yang pertama kalinya kami putus. Dulu, aku pernah memutuskannya dan dia mengikutiku selama beberapa hari."
Chaewon menghela napas beratnya memandang Minju dengan penuh rasa simpati. Ia sangat mengerti dengan perasaan tidak aman dan takut sepertinya.
"Hmm..." Perempuan itu tiba-tiba teringat dengan bagaimana cepatnya pria itu menghilang tadi.
Dia menebak kalau Sunoo membawanya pergi dengan salah satu kemampuan yang para vampir punyaㅡbergerak sangat cepat seperti karakter Flash.
Walaupun ia tidak melihatnya dengan jelas, tapi Chaewon sangat yakin kalau tadi adalah Sunoo.
Dirinya menoleh ke samping kiri, memandang kearah jalanan dimana pria itu menghilang.
"Kalau sudah bersamanya... Orang itu pasti tidak akan selamat."
"Apa?"
Chaewon reflek menoleh kearah Minju dan menggeleng pelan, "Tidak. Bukan apa-apa."
-
Special thanks to
Kim Minju
KAMU SEDANG MEMBACA
Magia Unica
Fantasyㅡ since 1609 (maaf ya ceritanya gak jelas, nanti di revisi lagi kok 😗) © FLCVOURSKY | October 2021