Tring!
"Selamat datang... Astaga!" Wonyoung yang baru saja berjalan reflek berjongkok, tepat ketika dia melihat seseorang yang ia kenal menginjakan kakinya di Magia Unica. Untung saja sapaannya tidak terlalu keras, itu pun juga bukan kewajibannya karena dia sedang berada di area cafe sehabis berbicara dengan Yeji yang sedang beristirahat.
Pelajar SMA yang menjadi pekerja Magia Unica itu berjalan jongkok kembali ke balik kasir cafe, gagal pergi ke toko karena terlalu jauh. Wonyoung langsung memperbaiki posisi duduknya ddngan kedua kaki menekuk dan punggung bersadar pada dinding. Disamping kanannya terdapat Yeji. Sementara, Subin yang sedang bertugas, berdiri tak jauh dari kaki kiri Wonyoung.
"Ada apa?" tanya Yeji bingung.
Wonyoung menoleh dengan ekspresi panik dan membalas pelan, "Ada teman sekolah aku!"
"Lalu kenapa?"
Gadis yang lebih muda 204 tahun dari Yeji itu hanya membalas dengan rengekan kecil dan melirik keatas, "Kak Subin..."
"Apa? Orangnya lagi duduk," balas si pemilik nama yang sedang sibuk mengatur mesin kasir.
"Berarti dia enggak lihat ya..." gumam Wonyoung menurunkan bola matanya, merasa lega. Ia kembali melihat keatas dan bertanya, "Dimana?"
"Meja samping batasan."
"Batasan toko dan cafe?" tanya Wonyoung mulai panik lagi.
"Iya."
"Ahh! Kesal!" ucapnya menunduk sambil memegangi kepalanya. "Gimana aku bisa lewati nanti?!"
"Menghilang saja sebentar," sahut Yeji menepuk lutut Wonyoung. "Dia enggak akan sadar kok."
"Masalahnya, aku susah menghilang kalau ada dia, Kak," rengek Wonyoung menoleh dan memajukan bibir bawahnya.
"Kenapa?"
"Enggak tahu juga," jawabnya mengalihkan pandangan ke depan dan menggerakan kedua kakinya kecil. Wonyoung terdiam beberapa detik sambil memandang kedua tangan yang ia letakan diatas lututnya, sambil memikirkan ucapan Yeji. Walaupun disisi lain, ia juga tidak yakin apakah bisa berhasil kali ini. "Aku coba dulu ya..."
Yeji mengangguk. Ia sedikit menjauh untuk memberikan ruang lebih besar kepada Wonyoung yang mulai fokus pada dirinya. Peri itu dapat melihat dahinya mengerut, seakan sedang berusaha keras dalam batinnya.
Butuh waktu lebih dari semenit untuk Yeji melihat Wonyoung mulai memudar. Gadis itu langsung membuka mata dan melihat kearah Yeji dengan tatapan senang dan mulai berlutut sebelum siap berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magia Unica
Fantasyㅡ since 1609 (maaf ya ceritanya gak jelas, nanti di revisi lagi kok 😗) © FLCVOURSKY | October 2021