"Apa kau tidak merasa bersalah pada Yuna?'
Baekhyun langsung berbicara begitu memasuki ruangan Taeyeon. Ia mendapati wanita itu duduk di kursinya dengan hawa berantakan. Sangat menjelaskan ada sesuatu menganggu pikirannya.
"Jika kau ingin membuatku menggunakan sihirku, lebih baik pergi saja," balas Taeyeon ketus tanpa melihat lawan bicaranya.
Pria itu menyengir sambil menutup pintu dan berjalan menuju kursi di depan meja Taeyeon, lalu mendudukinya.
Sempat terjadi keheningan sebelum Baekhyun kembali berbicara.
"Yuna sudah mengerjakannya selama kau pergi, apa kau tidak bisa menerimanya?"
Taeyeon menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menghela napas berat. "Dia datang di saat yang tidak tepat."
"Lalu? Kau langsung membatalkannya?"
"Itu tidak akan terjadia jika dia datang saat aku tidak marah!" jawab Taeyeon mendongak cepat. "Dia seharusnya dia datang ke ruanganku, bukan ke toko."
"Taeyeon." Pria yang duduk di sebrangnya itu menghela napas, mencoba untuk tidak memasukan emosi dalam bicaranya. Ia memperbaiki posisi duduknya sebelum kembali berucap, "Apa kau sadar tindakanmu sekarang ini tidak profesional? Aku tidak akan memberikan toleransi karena kau orang yang aku kagumi. Memangnya sudah berapa lama kau ada disini?"
"Kau ingin bicara apa?" tanya Taeyeon mengangkat dagunya sesaat, tepat ketika Baekhyun menjeda ucapannya, tanpa menyadari maksud dari kata 'kagumi' itu.
"Disinu ada banyak yang bekerja sungguh-sungguh dan tidak mengetahui apa sebenarnya tempat ini," ucap Baekhyun tegas. "Disini ada penyihir, vampir, manusia, diffecial, dan makhluk lain yang bekerja denganmu. Jika kau membatalkan sesuatu sebelum kau melihatnya, apa yang orang lain rasakan? Apa yang akan kau rasakan kalau kau ada di posisinya? Bukan kah kau sudah mengurus tempat ini selama berabad-abad? Harusnya kau sudah tahu bagaimana caranya mengurus bisnis."
"Kau tidak tahu apa-apa tentang tempat ini."
"Tentu saja, aku bukan penyihir atau makhluk spesial lainnya," balas Baekhyun cepat. "Tapi, menggunakan emosi sebagai alasan bukan tindakan profesional. Bahkan jika sudah mengurus toko dan cafe disaat yang bersamaan selama ratusan tahun."
Perkataan pria itu membuat Taeyeon tidak dapat berbicara lagi, seluruh tegurannya sangat logis untuk disangkal. Wanita itu memang menyadari bagaimana emosinya lebih banyak mengambil alih dibandingkan dirinya sendiri. Tapi, ini perilakunya sejak kecil, apa yang harus ia lakukan?
"Pergi temui Yuna dan minta maaf," lanjut Baekhyun seakan bisa membaca isi hati Taeyeon. Ia menjeda ucapannya dengan beranjak dari kursi. "Sebagai penyihir yang sudah tinggal di dunia manusia selama berabad-abad, kau pasti tahu, bukan?"
Taeyeon mengerutkan dahi, entah kenapa merasa tertusuk ketika Baekhyun mengatakan itu dan keluar dari ruangan. Ditambah lagi, ia baru pertama kali melihatnya seserius ini. Taeyeon yang biasanya masih dapat membalas sesuatu, sekarang tidak bisa berkata-kata.
Wanita itu mendecak, "Apa dia mempelajari sihir yang dibuat Eunbi? Tidak, tidak mungkin... Eunbi ada bersama ku selama ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Magia Unica
Fantasyㅡ since 1609 (maaf ya ceritanya gak jelas, nanti di revisi lagi kok 😗) © FLCVOURSKY | October 2021