"Pak Yunho sudah datang."
Ucapan Mashiho yang melihat kearah luar gedung ketika mereka sudah berada di lantai 1 membuat seluruh pasang mata menoleh kearah mobil mewah berwarna hitam.
"Yah, sepertinya kami juga harus pergi," tambah Jinsoul menoleh kembali pada teman-temannya. "Youi dan Yuna akan pindah ke tempatku, jadi kami harus segera mengemas barang."
"Kalian bertiga tinggal bersama?? Wah, ini tidak adil," seru Subin membuat mereka semua menatapnya dengan pandangan terkejut. "...Kenapa?"
"Kau... Ingin tinggal di rumahku juga?"
Pertanyaan Jinsoul yang memunculkan ekspresi terkejut sekaligus usil itu membuat Subin membulatkan mata dan melambaikan tangannya panik. "Tidak! Aku memutuskan untuk mendirikan rumah di dalam hutan karena aku bisa saja membahayakan manusia," jawabnya lalu menunjukan kedua tangannya yang mulai terlihat tajam.
"Sedikit menakutkan. Sepertinya kita harus segera pergi dari sini," celetuk Jinsoul cepat lalu menarik pelan tangan Yuna dan Youi yang berdiri di kedua sisinya.
"Kalau begitu sampai bertemu lagi semuanya," pamit Yuna mulai berjalan menuju keluar gedung dengan lambaian tangan kirinya yang bebas.
"Bye!" seru Youi ikut melambaikan tangan. Tapi sesuai yang muncul di balik Seungmin membuat gadis itu menurunkan sudut senyumnya dan menunjuk kearah salah satu manusia diffecial itu. "Seungmin, sepertinya kau akan diikuti."
"Apa?" Seungmin menoleh ke kiri dan kanan, lalu mengerutkan dahi. Ia melihat kearah Jaemin yang mulai menjauh darinya, "Apa? Ada apa?"
"Kau lupa kalau Youi bisa melihat hantu?" tanya Jaemin membuat Seungmin membulatkan matanya kaget.
"Apa-apaan?! Jangan bercanda!"
Sementara, Youi yang sudah berbalik hanya tertawa bersama Yuna dan Jinsoul.
Tak lama kemudian, para manusia diffecial mulai berjalan menuju keluar gedung sambil menggoda Seungmin yang masih dikira akan diikuti makhluk halus. Mereka disambut oleh seorang diffecial yang bernama Yunho, salah satu pelatih dari Kamp Diffecial, sama seperti pelatih Mashiho, Changmin. Mereka semua bergiliran masuk ke dalam mobil dan membuka kaca tepat ketika pintunya tertutup.
"Sampai jumpa lagi!" seru Wonyoung yang berada di dekat kaca mobil, melambaikan tangan kearah pekerja Magia Unica yang berdiri di pinggir gedung.
Tidak hanya dia, sesaat kemudian, terdengar suara pamitan keras dari dalam mobil serta lambaian dari beberapa tangan entah milik siapa. Dalam waktu singkat, mobil itu mulai berjalan meninggalkan pekerja Magia Unica yang tersisa.
"Aku pergi ya," ucap Younghoon mengangkat tangan kanannya, ingin melakukan tos sebagai perpisahan.
"Aku juga," tambah Subin sebagai yang pertama membalas tos dari Younghoon, lalu mengamati kuku tangannya. "Susah juga menahan diri tanpa sihir Taeyeon."
"Dah, Subin!" seru Baekhyun mengangkat tangannya ketika melihat manusia setengah serigala itu berjalan mundur menuju jalan kecil yang berada di balik gedung untuk pergi ke hutan. Subin hanya membalas dengan alis yang terangkat sesaat lalu berbalik dan berlari melewati belokan.
"Sekarang..." Baekhyun melakukan tos dengan Younghoon. "Kau akan kemana?"
"Aku? Hm..." Manusia keturunan dewi afrodit itu mengerutkan dahinya beberapa detik. "Mungkin aku akan mengelilingi dunia dan mencari orang-orang yang sama sepertiku... Aku ingin menjelajah dan... siapa tahu bisa bertemu New dan yang lainnya."
Baekhyun tersenyum, menepuk bahu Younghoon dua kali. "Pilihan yang bagus. Kau memang harus melakukan itu. Hati-hati ya."
Mendengar itu membuat senyum Younghoon mengembang. Dia mungkin terlihat lebih muda, tapi umurnya puluhan kali lipat lebih panjang dari pria itu.
"Terima kasih, Baekhyun. Senang bisa bekerja di tempat yang sama denganmu."
![](https://img.wattpad.com/cover/282935205-288-k438592.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Magia Unica
Fantasyㅡ since 1609 (maaf ya ceritanya gak jelas, nanti di revisi lagi kok 😗) © FLCVOURSKY | October 2021