"Kak Chaewon, aku merasa tidak enak..."
"Kenapa? Apa kau sakit?" tanya Chaewon melirik sesaat, melihat Sunoo yang baru saja kembali ke wujud manusianya bersiap memegang pintu Magia Unica. "Kau tidak pernah sakit sebelumnya."
"Bukan sakit, hanya saja..." Sunoo menoleh kearah Chaewon, menjeda ucapannya karena membuka pintu. Tepat saat itu pula Sunoo menyadari perubahan ekspresi Chaewon mulai dari matanya yang membulat, seakan terkejut hingga tidak bisa berkata-kata. Sunoo jadi melihat kedepan dan reflek melebarkan mata, "Lho?"
"Kalian..." Chaewon mengerjapkan matanya yang panas karena sudah lama tidak mengedip. Ia mendapati wajah tua yang familiar di matanya, tapi tiba-tiba berubah lebih muda membuat Chaewon kebingungan. "Tidak mungkin..."
Sunoo juga sama bingungnya. Ia baru saja membuka pintu Magia Unica dan mendapati area cafe yang sedikit berantakan di dekat kasir, terlebih lagi keadaan lantainya. Vampir muda itu juga melihat Taeyeon dengan dua orang yang asing baginya melihat kearah dirinya dan Chaewon.
"Pantas saja kami bertemu vampir dan harpy di tengah kota, kami sudah curiga kalau kalian bekerja untuk Taeyeon," sahut seorang wanita melihat kearah Chaewon dengan senyum yang mengembang, mengeluarkan rasa tenang. Chaewon kembali merasakan apa yang ia rasakan beberapa minggu lalu, pada kejadian setelah Sunoo membalas dendam Minju pada manusia yang ingin mencelakainya. "Kami sudah membawa manusia yang teman vampirmu bunuh, dan manusia di kota tidak menyadari apapun."
Taeyeon reflek melotot pada Chaewon dan Sunoo dengan tatapan meminta penjelasan, "Kalian apa?!"
"Aaaaa, k-kami tidak melakukan apapun," seru Sunoo panik. Ia memasuki Magia Unica dengan kedua tangan menjulur ke depan sambil menjelas dengan tempo cepat, "Ada orang jahat yang ingin menyerang manusia tidak bersalah. Kak Chaewon menyelamatkannya tapi tidak sadar kalau orang itu hampir menyerangnya. Jadi, aku membawanya pergi dan tiba-tiba saja mata merah itu muncul. Aku tidak bisa menahan diriku untuk mengisap darahnya, tapi aku langsung memuntahkannya karena rasanya tidak enak. Aku tudak berniat membuatnya mati! Maafkan aku, Bu Taeyeon!!"
Suara rengek singkat pada akhir penjelasan Sunoo membuat Taeyeon langsung menghela napas berat dan memegang dahi dengan tangan kanannya. Ia menunduk lelah. Banyak fakta-fakta baru yang menyerangnya hari ini, sementara Taeyeon sudah terlalu lelah untuk menyerapnya.
"Apa kalian orang yang kami lihat waktu itu?" tanya Chaewon menunduk kecil, berjalan masuk dan menutup pintu. Ia memandang dua penyihir itu dengan serius, "Yang kami temui memiliki wajah yang lebih tua dari ini."
"Tentu saja, itu wujud asli kami," balas wanita itu tanpa merasa tersinggung. "Ini adalah wajah muda kami."
Taeyeon yang merasa Chaewon akan bertanya lagi langsung cepat menyela, "Beri kami privasi sekarang. Yang lain sudah di roof top."
"Kenapa mereka ada-" Sunoo reflek menghentikan pertanyaannya tepat ketika Taeyeon menatapnya tajam dan membuat vampir itu langsung melesat menaiki tangga.
Setelah Sunoo pergi, Taeyeon kembali menoleh pada Chaewon, "Kau juga pergi sekarang."
"Tunggu-"
"SEKARANG, CHAEWON!" seru Taeyeon tegas membuat sang pemilik nama mau tak mau menurutinya dan berjalan malas menuju tangga.
"Kau tahu, Taeyeon? Kau mengingatkanku pada seseorang," komentar wanita yang sedari tadi memperhatikan bagaimana Taeyeon terlihat bangga dengan penjagaan ketat para pekerjanya, lalu melindungi mereka, dan memarahi dua pekerja yang baru saja datang.
Taeyeon tidak bereaksi dan mengeluarkan satu pertanyaan yang terus ingin ia katakan.
"Siapa kalian sebenarnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Magia Unica
Fantasyㅡ since 1609 (maaf ya ceritanya gak jelas, nanti di revisi lagi kok 😗) © FLCVOURSKY | October 2021