"Apa lebih baik di dinding ini?"
Baekhyun berhenti dan menuju dinding kosong yang ada di depannya. Dua orang yang menyusulinya reflek memandang kearah turun pria itu.
Joy mengerutkan dahi lalu melipat kedua tangannya di depan dada. "Tapi, tidak ada paku disana."
"Apa kalian melupakanku disini? Sahut Yunhyeong dari arah belakang membuat Baekhyun dan Joy harus menoleh kebelakang. Yunhyeong menghela napasnya setelah melihat dua manusia memberikan ekspresi tidak mengerti.
Sambil berjalan melewati mereka, ia mengangkat bingkai foto dimana memperlihatkan seluruh pekerja Magia Unica termasuk kedua manager dan pemiliknya yang sedang pergi.
Yunhyeong mendecak dan menoleh dengan tatapan sebal, sorot mata tajamnya menatap mereka berdua. "Kenapa kalian tidak memanfaatkan sihirku di saat seperti ini??"
Tidak menunggu balasan Joy maupun Baekhyun, penyihir itu berbalik dan mulai melakukan niatnya memasang foto dengan sihirnya.
"Hah, gimana- oh..." Joy menarik lengan kiri kemeja Baekhyun sambil berjalan mundur mendekati meja kerja Taeyeon, si pemilik ruangan yang mereka masuki saat ini. "Ya sudah, kita duduk saja."
"Maksudnya, apa?" tanya Baekhyun meraih kursi kerja Taeyeon lalu mendudukannya. Ia melihat kearah Joy yang sedang mengambil kursi kayu dan duduk sana. Mereka di batasi oleh meja Taeyeon yang berada di tengah.
"Dia bisa mengambil palu dan paku untuk memasang foto itu tanpa perlu berjalan ke gudang karena dia punya sihir." Joy menoleh kearah Yunhyeong dengan tatapan malas. "Namanya juga manusia, makin berumur, makin lupa."
"Oh."
"Oh?!" Yunhyeong reflek menatap Baekhyun tajam. Entah kenapa, balasan yang ia dengar tadi sedikit menyinggungnya. Terlebih lagi dengan nada datar seakan Baekhyun memaklumin kelupaannya.
"Udah sana, fokus!" seru Joy tersentak setelah mendengar bentakan Yunhyeong. Setelah melihat pria itu kembali melakukan pekerjaannya, Joy kembali menyadarkan tubuhnya pada sandaran kursi.
Beberapa detik wanita itu menatap foto yang sebentar lagi akan tertempel di dinding, ia berucap, "Jika dilihat-lihat..."
Tepat saat Joy berbicara dengan nada rendahnya, Baekhyun menoleh.
"...foto kita semua disana seperti keluarga besar, ya?"
"Hmm..." Baekhyun mengikuti arah pandang Joy yang memandang foto seluruh pekerja Magia Unica. Pria itu menyadari bagainana senyum lebar dan tulus mereka semua terpancar dalam foto tersebut, termasuk Irene dan Taeyeon yang tidak biasa mengembangkan senyum.
Pengambilan foto bersama pada hari Halloween tahun lalu adalah ide Baekhyun. Saat itu, dia membawa kameranya ke Magia Unica untuk melakukan percobaan pribadi.
Kamera itu menarik perhatian para pekerja yang terlihat mudaㅡwalaupun beberapa di antara mereka memiliki umur puluhan hingga ratusan tahun lebih tua dari Baekhyunㅡseperti Sunoo, Yuna, Jaemin, Jinsoul, Wonyoung dan lainnya sering berebut menggunakan kamera Baekhyun untuk mengabadikan keadaan Magia Unica, memotret pekerja lain, atau bahkan diri mereka sendiri.
Di tengah melihat mereka yang asyik dengan kameranya, Baekhyun tiba-tiba mendapat ide untuk melakukan foto bersama dan seluruh pekerja yang beraktivitas di lantai 1 menyetujuinya. Ajakan itu terdengar oleh mereka yang bekerja di lantai 3.
Jadi, pada malam hari, ketika Magia Unica tutup pada tengah malam, seluruh pekerja berkumpul di lantai 2 yang dimana memiliki area paling luas.
Pada awalnya, suasana tidak sebahagia seperti yang terlihat pada foto itu. Tapi Mingyu, Yuta, Jieun, dan Suhyun tiba-tiba melakukan hal aneh di balik kamera dan langsung memotret ketika seluruhnya tertawa.
Hasilnya sangat bagus dan natural, sehingga Baekhyun memilih foto itu untuk dijadikan panjangan di ruang kerja Taeyeon.
"Apa kau punya foto keluarga?" tanya Joy menyadarkan Baekhyun dari lamumannya.
Pria itu membalas dengan anggukan kepala dan lalu menoleh kearahnya, "Punya. Kau?"
"Tidak ada."
"Oh iya, aku lupa apa di era mu sudah ada kamera atau belum, maaf..."
Mengingat Joy lahir pada akhir abad ke-18 dan kamera pertama di dunia muncul pada awal abad ke-19, seharusnya wanita yang Baekhyun ketahui berasal dari keluarga kaya raya itu setidaknya sudah pernah mencoba sekali.
Joy menyengir. "Walaupun pada saat itu sudah ada kamera sekalipun, keluargaku pasti tidak akan melakukan foto bersama seperti ini," gumamnya berniat bicara dengan dirinya sendiri, tanpa sadar menjawab ucapan Baekhyun dan terdengar pula olehnya.
"Kenapa? Kau broken home?" tanya Baekhyun menggunakan salah satu kosa kata yang sering di gunakan pekerja Magia Unica bagian cafe dan toko ketika sedang membicarakan suatu alasan dari sikap buruk seseorang.
Mendengar pertanyaan itu membuat Joy reflek tersentak, "Kata-katamu menusuk, ya."
Di sisi lain, Yunhyeong yang sudah selesai memasang foto di dinding tidak bisa menahan tawanya lagi, karena mengetahui apa yang terjadi pada Joy. Karena itu pula kedua manusia yang sedari tadi berkomunikasi itu memandangnya dengan tatapan bingung.
Yunhyeong menarik kursi kecil dan berhenti dengan sedikir jarak di samping wanita itu. Sambil menduduki kursi, Yunhyeong menoleh kearah Joy, "Coba sana kau ceritakan padanya, apa yang keluargamu lakukan sampai kau berakhir di Magia Unica."

KAMU SEDANG MEMBACA
Magia Unica
Fantasíaㅡ since 1609 (maaf ya ceritanya gak jelas, nanti di revisi lagi kok 😗) © FLCVOURSKY | October 2021