Rumah Gojo

2.8K 200 16
                                    

Keduanya menenangkan diri mereka dan memutuskan untuk pulang ke rumah Gojo.

Gojo menggunakan teknik teleportasinya.

Sesampainya dirumah, Gojo tidak lupa memulihkan (y/n) dengan teknik pembaliknya.

"Maaf membawa mu ke sini, aku masih tidak tenang jika harus membawa mu ke sekolah" tutur Gojo.

"Tak apa senpai, terimakasih." jawab (y/n) dan sedikit termenung.

"Kenapa?" Tanya Gojo peka dengan keadaanya.
"Aku. Aku minta maaf telah membuat penawaran itu. Aku hanya, tidak ingin kau dan para shaman dalam bahaya. Seharusnya .." tutur (y/n) sembari menangis.
*Gojo memeluk (y/n) memotong perkataannya*

*Gojo memeluk (y/n) memotong perkataannya*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudahlah. Aku sudah bersyukur kau selamat. Maaf, kau harus melalui hal tidak mengenakan." Tutur Gojo.

(Y/n) terisak tangisnya. Pelukan hangat Gojo membuat dirinya semakin menangis.
*kenapa. Kenapa dia tidak marah* benaknya.

"Setidaknya, kali ini aku bisa tenang karena seseorang yang menginginkanmu sudah tidak ada."

(Y/n) masih terisak tangis menanggapi kebaikan Gojo padanya.

"Sudahhh, kau terlihat jelek jika menangis." Tutur Gojo sambil menarik kedua tangan (y/n) yang menutupi wajah.

//cupp//
Gojo mencium (y/n) tepat di bibirnya, alih-alih untuk membuat (y/n) berhenti menangis.

(Y/n) terkejut, pipinya memerah. Ia membalas ciuman Gojo dan keduanya berciuman dengan mata terpejam.

Gojo tersenyum tepat dihadapan wajahnya.
"Lihatlah. Ini resikonya jika aku mempunyai pacar primadona ya. Baju ku penuh dengan darah." Tutur Gojo bermaksud bercanda.

(Y/n) hanya tersenyum tipis.
"Aku akan menyiapkan dulu air. Setelah itu kita makan, Apa kau lapar?" Tanya Gojo sembari berdiri menuju kamar mandi.

//Deg!//
Jantung Gojo tiba tiba berdegup kencang. Ia memegangi dadanya dan hampir tersungkur.
"S-senpaii kenapaa?!" Tanya (y/n) panik. Sembari mentatih tubuh besar Gojo dan mendudukannya di sofa.

"Sudah kuduga ini akan terjadi. Aku bahkan tidak tahu dari mana kekuatanku bisa muncul. Seharusnya aku tidak bisa melawan Geto seperti tadi dengan kondisi seperti itu" jawab Gojo.

(Y/n) mengambilkan segelas air dan menenangkan Gojo.

"Kau harus beristirahat. Jangan memaksakan menggunakan energi kutukanmu. Kau tau six eyes itu dapat merusak otakmu jika dipakai berlebihan." Tutur (y/n) menenangkan.

Gojo mengangguk.

"Diam dulu disini. Kau tidak perlu melakukan apapun. Bilang saja apa yang kau butuhkan." Tutur (y/n).

"Semua akan baik baik saja jika kau ada disini" jawab Gojo sambil memeluk (y/n).

Serangan itu tidak berlangsung lama karena Gojo memulihkan diri dengan teknik pembalik miliknya.

"Senpaii, aku harus mandi." Tutur (y/n) merasa tidak nyaman karena dirinya berlumuran darah.

"Aku ikuttt!" Jawab Gojo.

"Tidakk. Kau pulihkan dirimu dulu disini." Jawab (y/n) sedikit serius. Membuat Gojo menuruti kata katanya.

"Baikklahh ibuu peri."

(Y/n) pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Tidak lupa mengunci pintu karena takut Gojo tiba tiba masuk.

Ia membuka seluruh bajunya. Dan berdiri di hadapan kaca memandangi tubuhnya. Tetesan air keluar dari matanya.

Ia teringat oleh perlakuan Geto terhadap dirinya dan merasa dirinya sangat kotor.
"Gojo melihat semuanya." Benaknya.

Ia benar benar malu dilecehkan seperti itu dihadapan pacarnya.

(Y/n) memegang bibirnya. Teringat Geto memaksa mengulum pedangnya.
*apa dia akan merasa jijik denganku? Tapi bahkan, dia tetap menciumku." benaknya.

(Y/n) sedikit bersyukur karna Geto belum terlalu bertindak jauh pada dirinya.

Ia membersihkan tubuhnya dengan sangat bersih. Bahka menggunakan banyak sabun, tetapi tetap tidak dapat melupakan kejadian Geto.
Matanya terus mengeluarkan air mata.

Sadar dengan (y/n) yang terlalu lama di kamar mandi. Gojo mengetuk pintu kamar mandi dan mencoba membukanya.

"(Y/n).. kau baik baikk saja?"
"I-iiyaa , maaf aku terlalu lama."
Suaranya sedikit bergetar. Sepertinya Gojo sadar bahwa (y/n) sedang menangis.

Tak lama kemudian (y/n) keluar dari kamar mandi menggunakan bath robes.

Gojo langsung menghampirinya. "Kau menangis?" Tanya Gojo.

"T-tidakkk." Jawabnya tegas.
"Tidak perlu bohong, mata mu sangat sembab."
"K-kemasukan air.."
"Payahh, kau tidak pandai berbohong" jawab Gojo sembari tertawa kecil.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Gojo penasaran. "Tidak, senpai. Aku benar benar kemasukan air. Ohyaa, aku harus memijam baju mu lagi." (Y/n) mengalihkan, tidak ingin Gojo mengetahui dirinya menangis.

"Ahh aku lupaa! Aku membelikan mu baju tidur" Gojo membawa paper bag berisi baju tidur yang gemas. Lebih tepatnya, baju tidur yang menggoda. Lengkap dengan dalamannya.

"Memangnya kau tahu ukuranku?!!" Tanya (y/n) sedikit terkejut melihat ada bra juga didalamnya.

"Aku hanya mengira ngira nya dengan telapak tanganku. Yahh, kirakira seperti inii.."
*Gojo mempraktekan caranya mengukur bra yang ia samakan dengan genggaman pada gunung (y/n).

Wajah (y/n) sangat memerahh.

"Ini terlalu besarrr!!!"
"Ahh benarkahh?! Tapi aku benar benar merasakannya sebesar ini ..." *sambil kembali mempraktekan tangannya*

(Y/n) hanya bisa pasrah dengan pacarnya itu.
"Pakailah duluuu. Aku yakin tidak terlalu kebesaran"
"Yasudahh. Kauu cepatlah mandiii!!"
"Ha'i ha'ii~~" jawab Gojo dan memasuki kamar mandi.

(Y/n) menggunakan semua pakaian yang diberi oleh Gojo. *seleranya bagus juga* benak (y/n) menyukai pemberian Gojo.

Gojo keluar dari kamar mandi dan langsung mengenakan kaos hitamnya.

Gojo membuka handuk yang menutupi pedangnya.

"Ehhhh?!!! Tungguu aku keluarr duluu!" (Y/n) yang sedang memandanginya panik karena Gojo tidak ragu ragu memamerkan pedang nya dihadapan (y/n).

"Kenapaa?? Kauu kan sudah melihatnya. Lagi pulaa ini milikmu juga." Jawab Gojo santai.

"T-tapii tidakk seperti ituu!!" (Y/n) menutup wajah dengan tangannya.

Setelah Gojo sudah mengenakan baju dan celananya, ia menghampiri (y/n).
"Ahhh gemasnyaaa. Pilihanku tidakk pernah salahh" tutur Gojo sembari memeluk (y/n).

"Senpaii, kau laparr?"
"Hmm. Yaa aku sangat lapar."
"Aku akan membuatkan makanan"

(y/n) beranjak dari kasur bermaksud untuk pergi ke dapur.
*Gojo menarik tangan (y/n) menghentikannya pergi*

"Tidak perlu repot repot. Aku hanya ingin memakanmu." Gojo menarik tangan (y/n) dan menidurkannya di atas kasur dengan cepat.

T
B
C

Dari kemarin pada mara mara ni kenapaa (y/n) sama Geto. Okee siapsiapp (y/n) x Gojo😋🔥

Jangan lupa Vote biar makin semangat nulis🤍

Weakness || Gojo Satoru x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang