Mendengar itu, Gojo semakin kuat menaikkan temponya. Bahkan, jika saja kasur itu bukan kasur yang bagus. Mungkin ranjang dan kasur itu sudah remuk olehnya.
"Ngggh! S-satoru, aku akan keluarr." Tutur (y/n).
Gojo tidak menghiraukan dan terus menstabilkan temponya.Terasa cairan hangat keluar mengenai pedangnya. Gojo masih belum keluar dan terus menghentakannya maju mundur dengan tempo cepatnya.
(Y/n) yang sudah merasa lemas masih tidak berhenti mengeluarkan desahnya. Rupanya Gojo sangat mempertahankan kenikmatan itu.
Tak lama kemudian, Gojo mengeluarkan cairan kenikmatannya. Dengan cepat ia mencabut dan mengeluarkannya di perut (y/n) karena tidak sempat menggunakan tisu.
"Ahhh. Maaff, Aku tidak pernah merasakan seenak ini." Tutur Gojo sambil mengambil tisu membersihkan perut (y/n).
"Terimakasihh" lanjut Gojo sambil memeluk (y/n) yang terkulai lemas.
"S-senpai."
"Satoru..." tutur Gojo membenarkan.
"I-iyaa satoru." (Y/n) yang belum terbiasa memanggil nama nya."Apaa?" Tuturnya lembut.
"Kau tidak merasa jijik denganku?"
"Haa?? Kenapa bilang begitu?"
"Kau melihat semua yang Geto lakukan."
"Lalu?"
"K-kau melihat semuanyaa. Yang dia lakukan."
"Jadi kau terpikirkan tentang itu ya?, tentu tidakk. Aku tahu kau pasti trauma dengan kejadian itu, tapi aku tidak merasa seperti itu.""T-tapi ini berbeda."
"Aku merasa gagal menyelamatkanmu sampai kau harus merasakan seperti itu. Aku hanya memandangnya dihadapanmu. Maafkan aku.""T-tidakk, aku tetap terselematkan. Kau selalu menyelamatkanku."
"Meskipun begitu, aku bersyukur dia belum bertindak terlalu jauh. Jadii, ini tetap milikkuu!" Tutur Gojo sambil memeluk (y/n) kembali."Kau tidak perlu memikirkan itu lagii. Aku 'melakukannya' malam ini agar kau dapat menghilangkan pikiran itu dan membuatmu melupakannya." Tutur Gojo.
(Y/n) mengangguk kecil.
"Apa Yaga sensei dan yang lainnya tidak akan khawatir?" Tanya (y/n) yang baru sadar dirinya dan Gojo sudah menghilang terlalu lama.
"Ahh benar juga. Aku lupa mengabarinya." Jawab Gojo sambil mengambil handphone nya.
Terlihat di notifikasinya 55 missed called dari YagaGojo langsung menelfon Yaga.
"Halo sensei..."
"SATORUU KAU DIMANAA?!" Tanya Yaga membentak sampai terdengar ke luar telefon.
"G-gomennn. Aku sudah di tempat aman bersama (y/n). Kau tidak perlu khawatir."
"Satoru, Apa yang terjadi?"
"Aku membunuh Geto."(Y/n) melirik ke arah Gojo. Sedikit terkejut karena omongan Gojo sesantai itu.
Yaga terkejut. Tidak menjawab omongan Gojo."Yahh. Keinginan mu dan para petinggi tua itu sudah terwujud kan?"
"Kau serius?" Tanya Yaga tidak percaya. Di benaknya, apa yang dilakukan oleh Geto sampai Gojo harus membunuhnya. Padahal sebelumnya ia membantu para shaman."Aku akan melaporkan detailnya besok pagi. Malam ini aku butuh istirahat. Tenanglah, semua sudah ku atasi." Tutur Gojo serius.
"Baiklah. Aku memberimu waktu. Jangan lupa sampaikan detail dan laporannya besok pagi."
"Ha'ii!"
//tutt~
Gojo mematikan telfonnya."Sudahh..." tutur Gojo pada (y/n).
Tiba tiba saja (y/n) memeluk tubuh Gojo. Mata (y/n) sedikit berkabut. Dipikirannya, pasti sangat berat bahwa Gojo harus membunuh sahabatnya sendiri.Gojo membalas pelukannya sambil mengusap surainya. Pelukan hangat itu membuat (y/n) merasakan nyaman.
"Kau lelah?"
(Y/n) mengangguk tidak melepaskan pelukannya.
"Bukannya tadi kau lapar?" Tanya (y/n), "aku sampai lupa mau membuatkan mu makanan.""Tidakk perlu, itu melelahkan, kita pesan saja." Lanjut Gojo tidak ingin memberatkan (y/n).
"Kau mau apa?" Tanya Gojo.
"Aku tidak terlalu ingin makan, senpai."
"Satoru..."Gojo kembali membenarkan.
"Iyaa, maaff. Aku belum terbiasa."
"Baiklah aku memesan pizza ya."
(Y/n) hanya mengangguk.Keduanya makan bersama lalu tidur bersama. Lelah dengan keadaan hari ini.
...
Tak terasa, matahari pagi sudah menyinari.
(Y/n) membuka matanya. Ia terkejut bahwa sudah ada mata biru yang memandangnya."Ohayooo, sayang." Tutur Gojo sok imut.
Baru saja terbangun, Gojo sudah membuat wajah gadis itu memerah."Ayoo bersiap, ada yang harus kita lakukan." Tutur Gojo bersemangat ke sekolah.
"I-iyaaa."
Gojo dan (y/n) mandi di kamar yang berbeda untuk menghemat waktu.
Ternyata Gojo sudah menelfon ijichi untuk membawakan seragam (y/n).Ketika keduanya sudah lengkap mengenakan baju. Gojo menghampiri (y/n) yang ada di kamar sebelahnya.
"Sudahh siap?" Tanya Gojo berniat mengajaknya pergi bersama.
"Kita pergi bersama? Bagaimana jika ada yang tahu?" Tanya (y/n)
"Tak apa. Kali ini aku tidak keberatan jika semua tahu."
"Hahh?!" (Y/n) sedikit terkejut.
"Aku serius. Biarkan yang lain tahu." Jawab Gojo santai.//cupp~
Gojo sedikit menarik kepala (y/n) dan menciumnya.(Y/n) sedikit terkejut.
Kali ini Gojo tidak mengenakan penutup matanya dan menggantinya dengan kacamata saat pergi ke sekolah.T
B
CSkrng ga backstreet lagi🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Weakness || Gojo Satoru x Reader
FanfictionMemiliki kutukan visioner membuat Ashira (y/n) harus berpisah dengan teman temannya di sma jujutsu tokyo. Terlebih Gojo Satoru yang menyukai nya sejak lama harus kembali memendam perasaan nya pada (y/n) lebih lama lagi. Kembali nya (y/n) membuat par...