a normal day

1.3K 88 21
                                    

"Itu bukan merawat!!" Jawab gadis itu gemas.
"Aku tidak sabar mencobanya malam ini.." tutur Gojo. (Y/n) memukul lengannya kesal.

...

Setelah cukup lama berkeliling, Gojo teringat sesuatu. Ia ingin mengunjungi tempat pembuat seragam para shaman jujutsu langganannya.

Klan Gojo merupakan donatur utama di sekolah jujutsu, dan saat Gojo telah diangkat jadi guru disana, ia berinisiatif untuk mengambil alih pembuatan seragam para muridnya.

Gojo mengandalkan kenalannya, salah satu shaman yang memiliki keahlian untuk membuat seragam, dan kebetulan ia bertempat tinggal di Paris.

Hal ini bahkan tak diketahui oleh (y/n), bahwa orang yang memilihkan seragamnya juga adalah Gojo.

"(Y/n), kau tahu pembuat seragam sekolah ada di kota ini?" Tanya Gojo.
"Hahh? Maksudmu seragam sekolah kita?"
*Gojo mengangguk.*

"Bagaimana kau tahu?" Tanya (y/n).
"Aku mengurus seragam para shaman di sekolah. Termasuk seragammu."

"Eehh?! Kenapa aku tidak tahu?!" Tanya (y/n) terkejut.

Gojo tertawa, "ada beberapa orang juga yang membantu, aku hanya mengurus beberapa hal dan menyuntik dana saja."

"Aku lupa klan mu donatur utama.." jawab gadis itu.

"Tapi pembuatan seragam baru untukmu saat pindah ke sekolah Tokyo, aku yang mengurusnya langsung mulai dari model dan bahan." Tutur Gojo.

"Tidak heran.. seharusnya aku tahuu.." jawab gadis itu karena seragam miliknya itu dibuat lebih pendek sehingga ia perlu memakai stocking.

"Tapi itu membuatmu bisa bergerak lebih bebas kan?" Tanya Gojo.
"Yaa benar sih, tapi bukankah terlalu mencolok jika dibandingkan dengan yang lain?" Tanya gadis itu.
"Tidak, cocok untukmu, pas untuk tubuhmu yang bagus." Jawab Gojo menggodanya.
"Cihh.."

"Lagipula mereka yang berada di sekolah takkan tahu aku yang mengurusnya, tenang saja." Jawab Gojo sembari tertawa.

"Jadi? Kau mau mengunjunginya?" Tanya gadis itu.
Gojo mengangguk semangat.
"Sebenarnya, aku sempat memesan seragam juga untuk Shouta." Jawab Gojo polos.
"S-shouta?!! Untuk apa? Kau takkan menyuruhnya bertarung di usia dini kan?" Jawab (y/n) terkejut.

Mendengar itu Gojo langsung tertawa terbahak, "Tentu tidak, tapi sepertinya akan terlihat sangat lucu bukan? Makanya aku ingin membawanya dan melihat langsung."

Gadis itu menghela nafasnya, "Iyaa baiklah, ayoo kita kesana." Tuturnya.

Gojo yang bersemangat langsung memberi arah.

...

Sesampainya disana, Gojo langsung menerima baju pesanannya untuk Shouta. Khusus untuk anaknya tersayang itu, ia memesan tingkat bahan seragam yang tertinggi.

Gojo memberikan seragam kecil itu pada (y/n), "Coba kenakan padanya."

(Y/n) membuka baju itu dan melihatnya, "Lucunya.. ini sangat kecil.." tutur gadis itu lalu memakaikannya pada Shouta.

Sementara Gojo melakukan pembayaran dan berbincang dengan temannya, (y/n) tergemas-gemas ketika melihat Shouta yang sangat lucu.

Ia mengangkat Shouta dan memanggil Gojo.
"Satoru, lihatt.." tuturnya dengan senyum yang menyerigai karena tak tahan melihat Shouta.

" tuturnya dengan senyum yang menyerigai karena tak tahan melihat Shouta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Weakness || Gojo Satoru x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang