"Aku sudah pulih." Jawab Ivy yang tiba tiba muncul dibelakangnya.
Gojo terkejut melihat Ivy yang sudah pulih dengan sangat cepat.
"Aku sudah pulih, aku bisa mengikutimu untuk misi selanjutnya." Ucap Ivy.
"Aku tidak memerlukanmu." Jawab Gojo."Satoru, kau harus melakukannya malam ini dengan cepat. Jika tidak, kutukan itu akan kembali menyebar dalam waktu singkat." Tutur petinggi.
"Benar, dan hanya aku yang bisa melihat dimana keberadaan mereka dengan cepat." Lanjut Ivy."Terserah. Aku hanya ingin ini cepat selesai." Jawab Gojo lalu membalikan badannya untuk meninggalkan ruangan itu.
Ivy membungkukkan tubuhnya pada petinggi dan menyusul Gojo yang sudah pergi.
"Tuan, jika kau sebenci itu denganku. Jangan seperti ini. Aku hanya ingin misi ini cepat selesai. Kau tahu ini penting bagiku." Tutur Ivy.
"Berhenti memanggilku tuan." Jawab Gojo.
"M-maaf, aku hanya terbiasa. Kau selalu menghukumku saat aku memanggil dengan namamu. Itu sudah melekat dalam diriku." Jawab Ivy."Aku ingin ini selesai dengan cepat. Lakukan malam ini. Jika kau masih terluka jangan memaksakan dan membuat dirimu menjadi beban. Merepotkan membawamu kemari." Jawab Gojo mengalihkan.
"Aku mengerti. Maaf sudah merepotkanmu." Jawab Ivy.Gojo meninggalkan gadis itu.
Sementara Ivy tersenyum kecil ketika Gojo menyetujui melakukan misi dengannya. Ini berarti rencana yang ia jalankan berhasil.
...-(y/n) POV-
Sementara itu, (y/n) yang baru selesai berlatih melihat telfonnya, terdapat 3 panggilan dari Gojo.
Ia kembali menelfon Gojo tetapi tak ada jawaban.
(Y/n) memutuskan untuk mengirimi Gojo pesan."Maaf, aku tadi sedang berlatih. Ada apa?" Tanya (y/n) di pesan nya.
Gojo yang sedang memikirkan cara untuk melakukan misi terpisah dengan Ivy, tidak mengecek telfonnya.
Setelah selesai berlatih, (y/n) berniat untuk pulang dan melakukan rutinitas nya seperti biasa.
Malam ini ia tidur lebih cepat.
-Gojo's POV-
Gojo yang sedang berdiam di kamarnya untuk menunggu malam, tiba tiba teringat sesuatu mengenai masa gelapnya.
//tok-tokk..//
Gojo membuka pintu kamarnya setelah mendengar pintunya diketuk.Gojo terkejut saat melihat Ivy berani mengetuk kamarnya.
"Maaf menganggu, aku diperintahkan memberikan laporan pelacakan kutukan yang tersebar." Tutur Ivy.
"Simpan saja, aku akan mengambilnya." Jawab Gojo singkat lalu kembali menutup pintunya.//tukk//
Pintu kamarnya tertahan oleh sepatu Ivy yang sengaja mengganjalnya.Gojo kembali membuka pintu itu.
"Kau tahu? Aku menghabiskan waktu ku 3 tahun menjadi budakmu. Kau mengurungku di sebuah ruangan dan menggunakanku sesukamu. Lalu saat aku bertemu denganmu lagi, apa aku pantas diperlakukan seperi ini, Tuan?" Tutur Ivy.
Mendengar pernyataan itu, Gojo mengingat hal itu kembali.
"Sudah ku bilang, itu bukan diriku. Jika kau berharap aku meminta maaf. Baiklah, aku minta maaf, seharusnya aku tidak melakukan itu. Maaf sudah membuat hidupmu hancur di masa itu." Tutur Gojo.
"Aku tidak menginginkan maafmu Tuan. Dan aku tidak menyesal menjadi budakmu.""Apa yang kau inginkan?" Tanya Gojo agar semuanya jelas.
"Aku hanya ingin kau menjadikanku budakmu kembali. Aku tak peduli jika kau sudah memiliki seseorang atau budak lainnya. Aku ingin denganmu selamanya." Jawab Ivy sembari menyentuh dada bidang Gojo dan mendorongnya agar dirinya bisa masuk ke kamar itu.
Gojo yang merasakan dirinya disentuh gadis itu terus menerus merasakan dirinya menegang. Ia tak bisa bohong bahwa Ivy memang berhasil memancingnya. Dan bisa saja Gojo melakukan kembali dengannya jika ia tak bisa menahannya.
//brakk!!//
"Berhenti menyentuhku." Jawab Gojo sembari menyudutkan Ivy ke tembok dan mencengkram tangannya. Ia bahkan memegang wajahnya agar Ivy berhenti menggodanya.Ivy terkejut lalu wajahnya berubah menjadi tersenyum.
"Benar. Aku merindukan yang seperti ini. Aku tahu kau akan luluh dengan hal seperti itu." Jawab Ivy.Gojo yang memandangi wajah gadis itu terdiam. Terlintas sedikit difikirannya untuk melakukannya dengan Ivy.
Karena gadis itu terus menggodanya.Gojo memejamkan matanya dan mengingatkan dirinya pada (y/n).
"Hentikan! Aku sudah tidak meliki urusan apapun denganmu." Tutur Gojo.
"Jangan menahannya, Tuan. Aku tahu kau ingin melakukannya. Aku sudah mengenal hasratmu selama 3 tahun." Jawab Ivy.Gojo melepaskan Ivy dari cengkramannya.
Ia sadar jika terus menanggapinya, Gojo hanya akan terpancing untuk melakukannya.Ivy menyodorkan kedua tangannya.
"Silakan, kau ingin mengikatku dengan apa kali ini?" Tanya Ivy."Jika kau tak berhenti. Aku akan membunuhmu." Jawab Gojo.
"Tak apa, kau boleh menggunakanku hingga aku sulit bernafas. Kau sering melakukannya." Jawab Ivy.Gojo semakin diingatkan oleh beberapa kejadian yang pernah ia lakukan dengan Ivy, beberapa terlintas di ingatannya.
Tak sadar, pedangnya sedikit menegang dan terlihat oleh Ivy yang lebih pendek darinya.
"Aku rindu benda besar ini." Ivy mengusap pedang itu dari luar celanya. "Dan sudah jelas ia juga merindukanku." Lanjutnya.
Gojo yang merasakan bagian sensitifnya tersentuh, mencekik Ivy untuk menghentikannya.
"Nggghhh!" Ringis gadis itu ketika Gojo mencekiknya dengan keras. Kedua matanya terpejam karena kepalanya terbentur ke tembok.
"Kau tidak memiliki hak untuk menyentuhnya!" Jawab Gojo serius.Ia keluar dari kamarnya untuk meninggalkan Ivy. Semakin lama ia berada didekatnya, semakin ia tak bisa menahan keinginannya.
Ivy sudah berhasil memancing Gojo.
Dan Gojo dengan sikap tegasnya meninggalkan gadis itu dikamarnya....
T
B
CMakinnn panasss🥲🥲🥲
Tenangg jangan mara mara dulu kan gatau endingnya gmn🥰
Jangan lupa Vote biar makin semangat nulis🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Weakness || Gojo Satoru x Reader
FanfictionMemiliki kutukan visioner membuat Ashira (y/n) harus berpisah dengan teman temannya di sma jujutsu tokyo. Terlebih Gojo Satoru yang menyukai nya sejak lama harus kembali memendam perasaan nya pada (y/n) lebih lama lagi. Kembali nya (y/n) membuat par...