🔞🔞🔞🔞🔞

4.3K 130 21
                                    

⚠️MATURE CONTENT ALERT!!!⚠️
🔞🔞Only🔞🔞
...

"Ehh?"
"Apa kau sudah tak sesabar itu?" Jawabnya kembali tertawa karena wajah gadis itu terlihat sangat tegang saat ini.

"Menyebalkan!" Tuturnya ketus karena terus membuatnya panik.
Gojo terus tertawa, "Tenang saja, sakitnya takkan lama. Lagipula, aku akan melakukannya perlahan, atau kau lebih ingin melakukannya sembari terikat?" Tuturnya mengolok gadis itu.

Ia memegang kedua tangan gadis itu dan menguncinya dengan satu genggaman. "Seperti ini?" Tanya nya memancing.

Gadis itu memejamkan kedua matanya, "Satoru.." tubuhnya semakin bergidik. Gojo menikmati wajahnya yang ketakutan.

"Kau ini seperti belum pernah melakukannya sama sekali." Jawab Gojo sembari tertawa.

Ia memandang dalam kedua matanya. Mereka saling bertatapan, "Jangan takut, meskipun aku menyukaimu yang seperti ini." Tuturnya.

Ia melepaskan kedua tangan gadis itu dan menaikkan dagunya untuk menciumnya. "Selamat atas klan barumu, (y/n).." tuturnya setelah mencium gadis itu.

"Tak kusangka pasanganku adalah pemilik six eyes." Jawabnya mengolok Gojo.
"Benar, bukankah seorang shaman seharusnya patuh pada pemilik six eyes?" Tutur Gojo memancingnya.

"Kebetulan aku adalah shaman. Jadi apa yang perlu kulakukan untukmu tuan?" Tuturnya menggoda Gojo.

"Tak perlu repot-repot aku hanya menginginkanmu sepenuhnya." Jawab Gojo dengan tatapan serius.
"Bukankah sudah kau lakukan?" Tanyanya.

"Belum, ia belum memberikan ini (lagi)." Jawabnya lalu tangannya melesap kearah V nya secara tiba-tiba.

"Mmmhhh.. kau licik!" Tuturnya terkejut.
Ia terus menggesekan jemarinya dibawah sana. "Sudah basah rupanya? aku tahu kau sudah tak sabar." Tuturnya.

"Satoru..., nghhmm!!"

Gojo membuka pelindung kedua gunung itu, ia langsung melahap dan menjilatinya bergantian sembari meremasnya.

Ia juga memainkan puncak gunung itu yang sudah mengeras, (y/n) dibuat sangat naik olehnya.

"Nghmmmpp.. a-aku tak ingin membuat Shouta terbangun.." tuturnya.

"Tenang saja, kau bisa berteriak sekeras mungkin, aku sudah menggunakan teknikku untuk membatasi ruangan agar Shouta tak dapat mendengar kita." Tuturnya.

"Jadi kau bisa melakukannya selama ini?!!" Tuturnya kesal karena Gojo pernah menyuruhnya menahan suara.

Gojo tertawa, "Karena kali ini kau mungkin akan lebih bersuara, atau mungkin berteriak, jadi aku mempersiapkannya."

Ia melanjutkan menggesekan jemarinya dibawah sana, Gojo melesapkan jarinya masuk melalui kain terakhir, sehingga jari jemarinya tepat berada langsung pada clit nya.

"Nggghmmm!!, S-satoru." Belaian lembut jemarinya dibawah sama sudah membuat gadis itu semakin mengeliat.

"Kau lebih sensitif saat milikmu masih rapat seperti ini, jika saja aku bisa mempertahankannya. Aku suka melihat wajahmu seperti ini." Tutur Gojo yang terus memainkan jemarinya sembari memperhatikan wajah gadis itu.

Weakness || Gojo Satoru x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang