Perkiraan

613 84 10
                                    

"Shouta?" Tanya (y/n) bingung.
"Benar. Tapi sebelum itu, kau mungkin perlu bertemu dengan Satoru." Tuturnya lalu membawa gadis itu ke ruangan bersegel untuk melihat Gojo.

Gadis itu dibawa menuju ruang bawah tanah yang lengkap dengan segel di sekeliling mereka. Mereka yang berada di ruang itu takkan bisa mengeluarkan teknik apapun.

(Y/n) diperlihatkan dengan Gojo yang kedua tangannya diikat kebelakang menggunakan segel.

Gojo yang sudah sadar dan sudah berkomunikasi dengan Satoshi mengetahui apa yang telah dilakukannya dan ia sendiri memilih untuk terus berada di ruangan itu karena tak ingin kembali menyakiti siapapun.

Ia bahkan meminta pada Satoshi untuk dipasangkan segel penahan pada tubuhnya. Segel penahan itu berupa sabuk berduri yang akan ditancapkan pada tubuh Gojo dan dibiarkan terus terikat di sekitar tangan dan badannya.

Terlihat Gojo yang memejamkan kedua matanya menunduk dengan tangan terikat. Tubuhnya yang dipasangi oleh segel penahan itu terus mengeluarkan darah yang bertujuan untuk melemahkan Gojo.

Ia akan terus merasakan sakit ketika dipasangkan segel itu. Dan Gojo takkan bisa menggunakan teknik pembaliknya.

Melihat itu, (y/n) menangis. Dalam pikirannya, bagaimana bisa seseorang yang dijuluki terkuat itu bahkan menjadi ancaman untuk siapapun yang ada didekatnya.

Tanpa berpikir panjang, (y/n) langsung membuka pintu ruangan itu lalu memeluk Gojo sembari menangis. Sementara Shouta berada dalam dekapan Saaki.

Gojo yang terkejut dengan kedatangan (y/n) reflek terdiam. "Sshh, aku baik-baik saja, tenanglah.." tuturnya menenangkan gadis itu.

"Maaf tak bisa memelukmu. Tanganku terikat." Lanjutnya masih bisa bercanda.

"Aku tak ingin melihatmu seperti ini." Jawab gadis itu sembari menangis.

"Aku sudah membunuh 9 shaman dalam 1 malam. Ini cara terbaik untuk meredamnya. Tidak terasa sakit, tenanglah." Jawab Gojo.

"Kau selalu saja berbohong Satoru.." jawabnya serak sembari mengontrol nafasnya terseguk.

"Aku serius, ini hanya seperti sayatan kecil." Jawabnya menenangkan. Padahal sabuk berduri itu memiliki efek yang sangat panas menusuk ketika sudah menancap pada tubuhnya.

Gadis itu terus menangis tersedu tak dapat menahannya. "Kau sudah tidak berada dalam sisi gelap. Kenapa tak melepaskan ini semua.." tuturnya.

"Aku bisa kembali berubah dalam sekejap semudah berkedip tanpa kusadari. Bahkan sebaiknya kau menjauh dariku saat ini. Aku tak ingin menyakitimu lagi." Jawab Gojo sembari tersenyum padanya.

"Aku tak ingin meninggalkanmu seperti ini.." tuturnya.

"Aku baik-baik saja percayalah. Saat ini aku hanya perlu meredam sisi gelapku dan merenungkan 9 shaman yang sudah kubunuh." Tuturnya serius.

Gadis itu melepaskan pelukannya dan menatap dalam mata biru itu. Sangat jelas Gojo yang sedang menahan rasa sakitnya.

"Kenapa kau membiarkan gadis cantikku mendatangi tempat ini..." tutur Gojo pada Saaki.

"Kau juga membawa si tampan milikku?, ayolah kembali ke atas. Aku sedang menikmati suasana di tempat ini, jangan menganggu." Lanjutnya mencairkan suasana dan merujuk pada Shouta di dekapan Saaki.

Weakness || Gojo Satoru x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang