Ancaman🔞

1.6K 92 11
                                    

Keesokan paginya, (y/n) terbangun lebih dulu dari Gojo. Ia terkejut ketika menyadari dirinya tidak memakai kain sehelaipun.

Hanya dibaluti selimut di tubuhnya. Begitupula dengan Gojo.

"Sial, badanku seperti remuk." Benaknya ketika mencoba berdiri dari kasur itu.

Setelah mencoba berdiri, Gojo yang setengah sadar menarik tangannya dengan mata yang masih terpejam.

Ia menarik gadis itu hingga kembali tertidur dikasurnya.
"Kau mau kemana hmm?" Tanya nya.
"Satoruu!!"

Gojo dengan sigap memeluk dan mengunci kedua tangan gadis itu dari belakang.
"Ini masih pagi sekali, kau berniat kabur dari ku?" Tanya Gojo.

Ia mengarahkan kedua tangannya untuk meremas bagian favoritnya itu dari belakang.
"Nghhh!!, satoru kau sudah melakukannya kemarin.." tutur gadis itu.
"Lalu maksudmu aku tak boleh melakukannya lagi?" Tanya Gojo.

Ia memainkan puncak gunungnya dengan menjepit kedua jarinya. "Aku takkan melakukannya, aku hanya akan memainkan bagain favoritku." Tutur Gojo.

"K-kau berusaha memancingku.." tutur gadis itu terbata-bata, kedua tangannya tak bisa bergerak ditahan oleh Gojo.

"Kau takkan terpancing jika bisa menahannya." Jawab Gojo semakin menggoda gadis itu.

"S-satoru ..."

Gojo semakin memainkannya. "Setelah ia lahir, aku akan sulit untuk sekedar mengenggam bagian favoritku ini. Jangan melarangku." Tuturnya.

Mendengar itu (y/n) hanya bisa berusaha menahan kegelian dan desahannya.
Gojo yang menyadari bahwa gadis itu kembali terangsang meraba bagian V nya.

Dengan cepat tangannya meraba bagian bawahnya, tanpa gadis itu menyadarinya.
"Ngghhmmm!!" (Y/n) terkejut hingga pinggulnya terangkat.
"Sudah sangat basah rupanya? Maaf aku melupakan bagian ini." Tutur Gojo.

"Satoru, hentikan, kau akan membuatku berteriak.."
"Aku justru menantikannya." Jawab Gojo.
Ia menggerakan jari jarinya tepat pada clitt gadis itu.
"Aakhhmmmm!! Ngghmm!!" (Y/n) yang tak bisa bergerak semakin tak dapat menahan desahannya, terlebih ketika bagian yang paling sensitifnya itu dipermainkan oleh Gojo.

"Sial, banjir sekali, kau membuatku ingin kembali memasukannya.." tutur Gojo.
"Ngghhmmmm, S-satoru..."
"Kau menyukainya kan?" Bisik Gojo ditelinganya.
"Hmmmmppphhh!!!"

Gojo menggerakan tangannya dengan sangat cepat, (y/n) yang sudah tak bisa menahannya, mengeluarkan miliknya.

"Ngghhhmmm,,, satoruu, s-sudah cukup." Tuturnya setelah mengeluarkan miliknya. Wajahnya memelas.
"Iyaaa baiklahh..." tutur Gojo sembari tertawa kecil melihat gadis itu kewalahan.

Gojo mengecup bibirnya, "aku tak bisa menahan untuk tak melakukannya, kau pasti lelah dengan keinginanku ini." Tutur Gojo.

"Hanya ada 2 kemungkinan saat kau menjadi seperti ini, kau memiliki pikiran yang berat atau saat keadaan benar-benar sudah aman." Jawab gadis itu.

(Y/n) bangun dan duduk dikasurnya, ia membuat segel ditangannya untuk mengaktifkan teknik visionnya pada Gojo.

Gojo yang menyadari hal itu meliriknya.
"Apapun itu, yang berusaha kau sembunyikan, kuharap takkan berimbas pada dirimu sendiri. Satoru." Tuturnya ketika kembali merasakan tak bisa menembus kepala Gojo.

Gadis itu berdiri dari kasurnya menggunakan bathrobe dan berniat untuk mandi lebih dulu meninggalkan Gojo.

"Aku tak berniat menyembunyikannya darimu." Jawab Gojo serius.

"Ntahlah, aku tidak bodoh, isi kepalamu di lindungi oleh teknik yang sama ketika aku memasuki isi kepala shin. Mungkin kau sudah berkerjasama dengan mereka sehingga isi kepalamu juga terjaga bukan?" Jawab (y/n).

Weakness || Gojo Satoru x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang