Perjanjian

943 89 12
                                    

Ia semakin lemas dan memberanikan diri untuk memasuki kamar itu.

Gojo menarik dalam nafasnya. Ia tak siap jika harus melihat hal buruk terjadi. Terutama pada (y/n).

Setelah menyiapkan dirinya, ia memasukin kamar itu dan melihat kasur dan tembok yang sudah dipenuhi oleh darah.

Ia jelas melihat serangan teknik kutukan (y/n). Yaitu benda-benda runcing yang menusuk para penyerang yang berada disana. Dan dipastikan sudah tak bernyawa.

Gojo sedikit tenang karena menyadari bahwa gadis itu melakukan pertahanan dengan melawan. Masih ada harapan baginya.

"Kau dimanaa?!" Benak Gojo sembari mengepalkan tangannya.

Ia menyusuri beberapa ruangan yang memiliki tanda serangan benda runcing.

Semakin banyak pula mayat yang tergeletak disana.
Gojo melangkahkan kakinya lebih cepat mengikuti tanda serangan itu.

Tiba-tiba saja ia terarah pada satu ruangan kosong. Gojo membuka pintu itu dan ...
//wusshhh!!//
Beberapa benda runcing melayang kearahnya.

Ia merapatkan dua jarinya untuk mengaktifkan mugen dengan cepat sehingga benda runcing itu tak mengenainya.

Gojo jelas mengenali teknik kutukan itu.
"Satoruuu!!" Teriak (y/n) dengan nafasnya yang tersengal. Ia terkejut karena tak sengaja menyerang Gojo.

Gojo langsung memeluk gadis itu dengan erat.
Badannya sudah berlumuran darah, terdapat beberapa luka juga pada bagian tubuh (y/n).

"Kau baik baik saja?!!" Tanya Gojo khawatir.

(Y/n) memperlihatkan kedua tangannya yang bergetar hebat. Gojo menyadari itu dan menggenggamnya.

"Satoru.. aku membunuh mereka semua. A-aku ... akuu .." kedua matanya panik tak bisa menahan air matanya.

"Ssshh.. Aku bersyukur kau selamat karena melawan mereka semua." Jawab Gojo menenangkan, masih sembari memeluknya.

"Mereka .. mereka shaman yang dikendalikan satoru. Mereka tak tahu apapun. Dan aku membunuhnya.." jawab gadis itu masih dengan keadaan panik.

Gojo semakin erat memeluk gadis itu.
"Sudahh. Tenangkan dirimu. Kau melalukan hal yang benar. Mereka menyerangmu, dan kau harus menyelamatkan diri."

(Y/n) semakin menangis dipelukan Gojo.
"Satoru. Aku tak ingin melihat mayat-mayat itu. T-tanganku juga, ini dipenuhi darah mereka."

Gojo berlutut dihadapan (y/n).
"Aku akan membawamu tanpa melewati mereka. Terimakasih banyak sudah berusaha bertahan. Maaf aku meninggalkanmu. Aku lega kau baik-baik saja." Tuturnya lalu kembali memeluk.

(Y/n) yang sudah mulai tenang hanya menangis di pelukannya.

"Satoru! Kau menemukannya??!" Tanya Zyrin yang tiba-tiba saja mengetahui keberadaan Gojo.

"Syukurlah kau baik baik sajaa." Tutur Zyrin.

Zyrin sedikit terkejut ketika melihat tubuh gadis itu yang sudah bermandikan darah.
"Kau tidak terluka kan?" Tanya nya.
"Ini bukan darahku." Jawab gadis itu.

"Yang diluar sana? Itu? Kau yang ... "
"Aku akan membawamu keluar." Potong Gojo tak ingin membuat (y/n) semakin panik.

Zyrin yang masih tak menyangka dengan kemampuan gadis itu hanya terdiam. Ia seperti melihat kemampuan iblis dibelakang sana.

Sebanyak 20 shaman yang menyerang (y/n), diserangnya hingga tak bernyawa.

Gojo membawa (y/n) ke tempat aman dengan kemampuan teleportnya. Menghampiri keberadaan Saaki dan Satoshi.

Weakness || Gojo Satoru x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang