Setelah menjalani hari-hari di pulau itu, tak terasa sudah 10 hari mereka berada disana.
Dan Gojo selalu 'melakukannya' setiap hari.
07.22
(Y/n) terbangun dari tidurnya, merasa tidak enak pada seluruh tubuhnya.Wajahnya pucat, dan badannya sangat panas.
Ia meringkuk di kasurnya ditutupi oleh selimut, tak membangunkan Gojo karena tubuhnya terlalu lemas.Beruntung tak lama dari itu, Gojo terbangun dari tidurnya dan memeluk gadis itu.
Gojo terkejut saat mengarahkan tangannya pada tubuh gadis itu, ia merasakan tubuh (y/n) sangat panas.
"(Y/n)? Kau demam??" Tanya Gojo terkejut dan langsung terbangun dari kasurnya.
(Y/n) tak menjawabnya, hanya membalasnya dengan anggukan.
Gojo langsung meraba kening gadis itu dan tengkuknya.
"Kau panas sekali, kenapa tak membangunkanku? Aku akan memanggil dokter." Jawab Gojo panik.
Gadis itu hanya terdiam.
Gojo menelfon beberapa unit medis, dan dokter panggilan, tetapi cukup sulit untuk mendapatkan dokter disana, dikarenakan mereka berada di tengah pulau.
Dan satusatunya jalan tercepat adalah menggunakan jalur udara yaitu helikopter.
"Aku akan membayar biaya keseluruhannya, yang terpenting aku membutuhkan dokter sesegera mungkin sekarang." Tutur Gojo yang sedikit berteriak dalam telefonnya.
"S-satoru.." tutur (y/n) terbata-bata.
Gadis itu tiba tiba saja merasakan sakit pada bagian perutnya, persis di bagian bekas lukanya.Ia meraba perutnya keras. Menahan rasa sakit itu.
Gojo menghampirinya dengan cepat, "bertahanlah sebentar lagi, dokternya sedang kemari." Jawab Gojo sembari mengenggam tangannya.
"Perutku, ini kembali sakit seperti saat itu." Tutur (y/n) terbata-bata.
Dengan cepat, Gojo menaikkan baju gadis itu dan melihat bekas lukanya. Ia tak melihat apapun selain bekas lukanya.
"Kau merasakan sakit kembali disini?"
(Y/n) mengangguk.
Sementara Gojo sedikit bingung. "Apakah aku terlalu memaksakannya karena selalu 'melakukannya' setiap hari?" Benak Gojo."Maafkan aku.." tutur pria itu sembari mengeluarkan teknik pembaliknya pada bekas luka itu.
Selamat 10 menit menunggu, tak lama kemudian suara helikopter tiba-tiba saja terdengar.
"Tunggu sebentarr" tuturnya.
Gojo membawa dokter itu masuk dan mengarahkan untuk memeriksanya.
"Perutmu masih terasa sakit?" Tanya Gojo.
(Y/n) menggeleng.
Dokter itu memeriksa (y/n) dengan sangat detail.
"Apa anda aktif berhubungan selama 1 minggu ini?" Tanya dokter itu."Iyaa benar." Jawab Gojo.
"Sepertinya nona (y/n) sedang dalam masa ..."
"Maaf, tapi aku tidak bisa mengandung" Potong (y/n) tak ingin dokter itu melanjutkan pembicarannya.Gojo menunduk.
"Ahh maaff, gejalanya sangat mirip. Jika seperti itu, dapat disimpulkan bahwa nona (y/n) hanya terlalu lelah. Dan iklim di tempat ini juga dapat mempengaruhi hal itu." Jawab Dokter tersebut.
"Jika begitu, sepertinya kami harus pulang secepatnya." Jawab Gojo.
"Saya sarankan begitu, mengingat kondisi nona (y/n) masih belum stabil." Jawab dokter tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Weakness || Gojo Satoru x Reader
Fiksi PenggemarMemiliki kutukan visioner membuat Ashira (y/n) harus berpisah dengan teman temannya di sma jujutsu tokyo. Terlebih Gojo Satoru yang menyukai nya sejak lama harus kembali memendam perasaan nya pada (y/n) lebih lama lagi. Kembali nya (y/n) membuat par...