Newborn

1.7K 134 55
                                    

Ia mencium tangan gadis itu.
"Tidurlah dengan tenang." Tuturnya.

Tak lama kemudian Shoko memasuki ruangan itu, "maaf Satoru, Saaki dan Satoshi ada di tempat ini melakukan perawatan setelah penyerangan yang terjadi dirumahmu. Mereka belum mengetahui apa yang terjadi, perlukah aku ..."

"Aku belum ingin mengatakannya pada siapapun, dan aku tak ingin keluar dari ruangan ini." Potong Gojo.

"Aku mengerti, tunggulah sebentar lagi, aku masih mempersiapkan peralatanku." Jawab Shoko yang sudah mengetahui keinginan Gojo tak dapat dibantah.

Sembari menunggu, Gojo terus menggenggam tangan gadis itu, "tanganmu sangat dingin, biarkan aku menghangatkannya untukmu ya.." tuturnya mengenggam dengan kedua tangannya lalu meniupnya pelan agar hangat.

Gojo yang sedang menghangatkan gadis itu tak menyadari bahwa kedua tangan gadis itu mulai hangat tapi bukan karena apa yang dilakukan oleh Gojo.

Wajah pucat gadis itu mulai kembali seperti semula bahkan lebih baik dari sebelumnya. Seluruh luka-luka ditubuhnya memulih.

Bahkan luka tusuk pada dadanya mulai rapat, jantungnya kembali berdegup tanpa Gojo sadari.

Gojo yang sedari tapi mengenggam tangan gadis itu dan meniupnya sembari terpejam tak menyadari apapun, ia sudah terlalu lemas mengetahui ketiadaan gadis itu.

Tak lama kemudian, gadis itu mulai siuman dan menggerakan jari jemarinya. Gojo yang merasakan itu terkejut. Ia berpikir bahwa itu hanya perasaannya saja.

Setelah beberapakali ia merasakannya kembali, Gojo melihat kearah luka tusuk gadis itu yang tiba-tiba saja menghilang.

Ia terkejut dengan apa yang ia lihat.

Tak lama dari itu, (y/n) terbangun dari tidur panjangnya. "S-saa.."
Tak pikir panjang, Gojo mendekap gadis itu dengan sangat erat.

Ia bahkan tak dapat menahan tangisnya.
"Ini benar-benar terjadi kan? Kau kembali kan?" Tanya Gojo masih tak percaya dengan tangisnya bertanya.

Gadis itu mengangguk pelan, masih lemas.
Gojo memeluknya dengan erat, keduanya menangis.

"Aku sudah kembali, Satoru.." tutur gadis itu memastikan. Ia menyadari Gojo menangis dipelukannya.

Gojo hanya menganggukkan kepalanya, tak percaya dengan apa yang terjadi.

"Aku tidak mengerti, bagaimana bisa?" Tanya gadis itu bingung.

"Jangan bicara lagi, kau baru saja kembali dari..."
Gojo menghentikan ucapannya,
"apapun itu, aku sangat mensyukurinya." Jawab Gojo mengusap matanya yang banjir.

Ia menatap kedua mata gadis itu.
(Y/n) mengusap mata Gojo dari air matanya, "tetaplah seperti ini, aku hanya mengenal Satoru dengan mata birunya." Tutur gadis itu tersenyum.

"Maafkan aku, (y/n)..." jawab Gojo berkali-kali dalam pelukan gadis itu.

(Y/n) mengusap surainya menenangkan.
"Sshh, jika tak begitu, mungkin aku masih berada di tempat Shiro, tak apa mungkin memang seperti ini cara untuk pergi dari sana." Jawab gadis itu.

"Kali ini akan kupastikan, semuanya sudah aman. Kau tak perlu menjalani hal buruk apapun lagi." Tutur Gojo.

Gadis itu mengangguk, "aku selalu percaya padamu." Jawabnya.

Weakness || Gojo Satoru x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang