Serangan peringatan

839 82 25
                                    

"Maaf aku harus kembali meminta bantuanmu, Zyrin." Benak Gojo.

Gojo langsung mendatangi (y/n) untuk memberitahunya.

"Aku harus mendatangi Zyrin."
"Hahh??" (Y/n) bingung.
"Ada penyerang yang diduga menggunakan teknik pengendali pikiran. Aku mau minta Zyrin untuk membacanya."
"Biarkan aku melihatnyaa." Gadis itu penasaran.

"Itu terlalu berisiko, saat ini kau tak diperbolehkan mendekati penyerang, mereka akan merasakan energi kutukan six eyes." Jawab Gojo.

(Y/n) menghela nafasnya.
"Aku akan membawa Zyrin kemari, tunggulah disini yaa." Jawab Gojo dengan tergesa lalu pergi.

Gadis itu kembali berbaring di tempat tidurnya.

...

Di rumah Zyrin.

Tak butuh penjelasan yang lama, Zyrin sudah bersedia diajak oleh Gojo mengunjungi klan nya.
Ia selalu bersedia membantu kapanpun dibutuhkan.

Setelah sampai di rumah klan Gojo, Zyrin langsung melihat seorang shaman yang sedang dirasuki tersebut.

Zyrin mengerutkan dahinya.
"Ini sangat mirip dengan teknik klan ashira. Tapi, bukan seperti ini. Aku baru melihatnya." Jawab Zyrin.

"Apa kau bisa membacanya? Siapa yang melakukan ini?" Tanya Gojo.
"Satoru, aku hanya bisa membaca pikiran, saat ini isi kepalanya sudah dirasuki. Aku tak bisa membacanya." Jawab Zyrin.

"Dapat dipastikan ini bukan teknik kutukan dari klan ashira?" Tanya petinggi klan Gojo.

Zyrin mengangguk, "benar, aku yakin. Tapi, teknik pengendali pikiran seperti ini hanya bisa dikendalikan oleh klan ashira. Kemungkinan seseorang yang memiliki teknik ini pasti mempelajari teknik ini dari klan ku." Jawabnya.

Gojo bingung.
"Maksudmu? Mempelajarinya?"

"Dulu, klan ashira sering sekali membantu para shaman yang belum menguasai teknik kutukan. Mereka mengajari beberapa shaman non klan, salah satunya teknik pengendali pikiran untuk membantu pertahanan diri mereka." Jawab Zyrin.

"Aku tahu itu, itu merupakan sejarah klan mu bukan?" Jawab petinggi.
"Benar. Dan kebiasaan itu sudah dilakukan cukup lama. Bahkan sebelum aku lahir." jawab Zyrin.

Petinggi yang mendengar itu terkejut.
Gojo lebih terkejut lagi ketika melihat wajah Satoshi yang sangat terbelalak.

Satoshi jarang memperlihatkan ekspresinya, tapi saat ini dapat dipastikan ia benar-benar terkejut.

"Jika benar begitu, pelaku ini sudah hidup sejak zaman ritual klan ashira dilakukan. Dimana sudah lebih dari 80 tahun bukan?" Tanya petinggi.

Zyrin mengangguk.
"Itu hanya dugaanku saja. Mengingat, saat ini sudah tak ada pengguna teknik pengendali pikiran terkecuali klan kami. Yang dimana hanya tersisa aku dan (y/n)." Jawab Zyrin.

"Tidak salah lagi." Tutur Satoshi tiba tiba, dan berkontak mata pada para petinggi seolah mereka sudah mengetahui siapa pelakunya.

"Kau tahu?" Tanya Gojo pada Satoshi.
"Satoru, aku meminta mu untuk selalu waspada saat ini." Jawab Satoshi.

"Bukti masih belum cukup kuat, Satoshi. Kau tidak bisa memastikannya begitu saja." Potong petinggi.
"Aku benar-benar tahu kemampuannya. Dan, kumohon jangan menunggunya untuk datang. Perkuat keamanan untuk saat ini." Jawab Satoshi.

"Kami juga mengetahui hal itu. Tapi, apa yang membuatnya menunggu untuk menyerang jika itu benar dirinya? Kau tahu ia takkan mengulur waktu sedikitpun bukan?" Jawab petinggi.

"Ia hanya ingin energi kutukan six eyes berada di tangannya." Jawab Satoshi.

"Apa yang kau ketahui? Kau hanya memerintahkanku untuk waspada tanpa mengetahui apa yang akan kuhadapi?" Tanya Gojo mulai kesal.

Weakness || Gojo Satoru x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang