"Udah nggak usah di ganti!" Kesal Ben.
"Bagusan lagi Slank man!" Kesal Adinda.
"Dari para dengerin musik yang udah tiap hari kamu mainin, mending dengerin musik barat buat bahasa Inggris kamu bagus!" Ucap Ben.
"Gak usah pinter-pinter kalo mau bisa bahasa Inggris, toh kedepannya gue kan hidup di Indonesia bukan di Amerika" ujar Adinda.
"Ya tapi itu bahasa Internasional Din! Penting, ujian Nasional pun ada mapel bahasa Inggris" kesal Ben.
"Aelah, siapa sih yang masukin bahasa Inggris ke mapel wajib!" Kesal Adinda.
"Mulai sekarang harus mau belajar bahasa Inggris!" Tegas Ben.
"Heh, jangan Lo pikir gue peringkat 33 di kelas terus Lo ngira gue nggak bisa bahasa Inggris ya!" Kesal Adinda.
"Peringkat 33? Lo masuk ke IPA 1 tapi peringkat 33? Gak salah denger gue.."
"Ya... Ya gitu deh, biasa gue bego di mapel kimia, fisika, MTK, MIPA, sama Ekonomi... "
Ben menghembuskan nafas kasar.
"do not underestimate me"
"Bisa juga Lo bahasa Inggris"
Iyalah, itu kata-kata wajib yang di ajarin Lena, kalo yang lain sih nggak tau - batin Adinda.
"Of course okay" jawab Adinda.
"Pinter juga kalo bahasa Inggris, tapi kok bisa peringkat 10 dari 35 siswa?" Tanya Ben.
"Anggep aja gurunya ngantuk waktu nulis nilai, " jawab Adinda.
"Serah Lo!" Ujar Ben.
(◕ᴥ◕)
Setalah mereka sampai di butik. Ben dan Adinda langsung masuk ke dalam untuk bertemu dengan pemilik toko butik ini.
"Ben... Sekarang udah besar ya, makin ganteng..." Sapa pemilik butik.
"Kamu kenal?" Bisik Adinda.
"Ini Tante Rere, masa kamu lupa?" Tanya Ben.
"Tante Rere siapa?" Tanya Adinda.
"Ibunya Dean, " kesal Ben.
"Oh iya lupa hehe, " jawab Adinda.
"Ih ini siapa? Kok unyu banget sih, imut-imut kaya panda. Jadi pengen Tante pelihara deh, " ucap Tante Rere sambil menekan kedua pipi Adinda dengan telapak tangannya.
"Tuntu sukut... (Tante sakit)" keluh Adinda.
"Oh maaf, abisnya kamu imut-imut!" Ucap Tante Rere.
"Dia emang imut banget Tan kalo di bandingin sama badak" sela Ben.
"Ben belom pernah di seruduk badak ya?" Tanya Adinda dengan tatapan sinis.
"Eh... Kok jadi berantem? Ayo liat bajunya, " ajak Tante Rere.
"Iya tan, " jawab Adinda.
"Masa Tante lupa sama Dinda?" Tanya Adinda.
"Dinda? Kok mirip sama nama Crush kamu itu ya Ben..." Ucap Tante Rere.
Mendengar hal itu membuat mata Adinda membulat sempurna. "Tante!" Tegur Ben agar Tante Rere menutup mulutnya.
"I-ini aku Tan, Dinda... Adinda!" Ucap Adinda berusaha untuk tetap tenang m
"Hah? Beneran ini Dinda kecil yang bandel itu?" Tanya Tante Rere tak percaya.
"Ih Tante! Dinda dulu nggak bandel!" Kesal Adinda.
"Maaf, udah 7 tahun nggak ketemu jadi lupa deh, " ucap Tante Rere.
Rere adalah ibu kandung Dean, dia hampir 7 tahun menempuh karir di Paris. Ayah dan ibu Dean sudah bercerai sejak 7 tahun yang lalu. Dean tidak ikut ibunya atau pun ayahnya. Dia memilih hidup sendiri dan hanya menerima uang bulanan dari kedua orang tuanya yang sudah memiliki hidup masing-masing itu.
"Tante kapan pulang?" Tanya Adinda.
"Seminggu yang lalu Din, Dean gimana kabarnya?" Tanya Tante Rere.
"Baik Tante, gesrek nya masih sama" gurau Adinda.
"Hemm... Tu anak kayaknya nggak berubah, " gumam Tante Rere.
"Tante ada perlu apa kok balik ke Indo?" Tanya Adinda.
"Tante mau kerja di sini aja Din, ini butik Tante. Juga mau memperbaiki hubungan Tante sama Dean, " ujar Tante Rere.
"Oh gitu, " ujar Adinda.
"Kapan-kapan kalian bujuk ya Dean biar aku ketemu sama Tante, " pinta Tante Rere.
"Iya deh Tan, Dinda usahain, " ujar Adinda.
"Andi kamu nggak nikah sama Ben, mungkin Tante bakal jodohin kamu sama Dean Din, " ujar Tante Rere.
Terdapat nada kesedihan dari kata-kata Tante Rere. Karena sebenarnya selama ini Rere selalu menginginkan agar Adinda menjadi menantunya, hanya saja Rere merasa kalau Adinda terlalu baik untuk Dean. Sedangkan Ben yang mendengar kata-kata Rere, ia langsung sedikit menarik Adinda agar lebih dekat dengan nya.
"Mana Tan baju pesenan bunda?" Tanya Ben memecah keheningan.
"Oh iya ada di sana, tadi Bunda sama Mama, " ujar Tante Rere.
"Iya tan, " jawab Ben.
Mereka berdua melihat beberapa kebaya yang sudah di pilihkan oleh orang tua nya. Ada beberapa yang di sukai oleh Adinda namun sedikit ragu.
Aku yakin di butik Tante Rere gak ada baju di bawah 10 juta - batin Adinda.
"Lo suka yang mana?" Tanya Ben.
"Hmm... Ngikut aja deh, " ujar Adinda.
"Kalau gitu besok akad nikah nya pake baju seragam aja, " ujar Ben.
"Apa-apaan sih, " kesal Adinda.
"Nggak usah mikir harga, semua jadi tanggungan gue!" Bisik Ben.
"Itu gimana?" Tanya Adinda sambil menunjuk salah satu.
Ben dan Adinda pun mendekat untuk melihat kebayanya.
Duh, padahal tadi asal tunjuk - batin Adinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush My Husband [TAMAT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Adinda Alethenia dijodohkan dengan crush nya sendiri. Ben Cameron adalah ketus OSIS di salah satu sekolah SMA Cemara. Laki-laki dengan ketampanan nya yang sungguh membuat hati para kaum hawa meleleh. Putra tunggal di k...