Bab 64 Bales nggak ya

2.1K 116 2
                                    

Ara maju selangkah, moodnya masih rusak karena Adinda. Di tambah di tembak oleh sahabat Adinda membuatnya semakin muak. "Emang Lo siapa? Lo punya apa? Dan Lo itu dari keluarga mana sampe mau jadi pacar gue? Lo pernah ngaca nggak, emangnya Lo pantes buat gue?" tanya Ara dengan nada sinis.

Ara pergi begitu saja setelah mengucapkan kata-kata pedas itu. Seketika Dean langsung terduduk down seketika. Hatinya hancur begitu saja, 2 tahun perjuangan nya mendekati Ara hanya berbuah penolakan sadis dari sang pujaan hati.

"Punya apa? Gue punya apa buat berharap lebih sama Ara?" gumam Dean.

(◕ᴥ◕)

Di rumah Adinda.

Rafid sibuk mengurus keperluan restoran peninggalan almarhum istri nya. Tiba-tiba Adinda masuk begitu saja dan memeluk Rafid dari belakang.

"Ayah... Aku kangen sama Bang Kenan, kapan dia pulang?" tanya Adinda yang masih memeluk Rafid.

Fyp: Kenan adalah kakak tiri Adinda dari ayah tirinya, dia berkuliah di luar negeri.

"Mimpi apa Lo inget sama gue? Trus kok masih pake seragam? Emang dari sekolah langsung ke sini? Terus ke sini sama siapa? Suami Lo?" tanya seseorang dari belakang.

Adinda membalikkan badannya, seseorang yang sangat dia rindukan, Bang Kenan. Dia ingin memeluknya, tapi mood nya tengah rusak gegara pertengkaran tadi siang bersama Ben dan Ara.

"Dari sekolah dan ke sini sendiri,"

"Hah? Sendiri? Lo berantem sama Ben?"

Adinda terdiam tak menjawab, Kenan berjalan dan memeluk Adinda.

"Dek... Kenapa? Bilang sama Abang!"

Adinda terdiam tak mampu menatap Kenan, diam-diam air mata Adinda mengalir. Bagaimana pun, ini pengalaman pertama Adinda untuk jatuh cinta pada pria selain keluarga nya. Tentu menyakitkan, apalagi biasanya Adinda selalu dimanja, apalagi biasanya Adinda selalu dimanja oleh pria-pria disekitarnya. Entah papa, ayah, kakak ataupun teman-teman nya.

"Ayah pergi dulu, silahkan kalian berdua mengobrol, " ujar Rafid meninggalkan kedua anak nya di ruang keluarga.

Kenan menyadari kesedihan adiknya, ia mengajak Adinda duduk di sofa dan melepaskan tas dari punggung Adinda.

"Kenapa? Ada apa sama Ben? Cerita sama Abang!" pinta Kanan dengan lembut.

"Ben tadi jalan sama cewek lain bang..."

"APA?!"

"Dia lebih milih belain cewek itu dan bentak aku didepan cewek itu bang..."

Kenan terkejut mendengar kalau Ben berani membentak adik kesayangannya. Kenan tau kalau Adinda itu anti dari kata bentakan. Meski banyak tingkah, Adinda memiliki hati yang sensitif.

"Coba jelasin semuanya... Abang pengen denger semuanya, "

Adinda menjelaskan titik masalah nya secara detail. Kenan dapat menyimpulkan kalau Adinda juga salah karena bertindak gegabah dan tidak sopan, tapi Ben lebih salah karena berani membentak istri nya dan pergi dengan wanita lain padahal tai dia sudah punya istri.

"Dek... Dengerin Abang ya! Abang tau kamu sakit hati, tapi lain kali dengerin dulu ya apa alasan Ben buat jalan sama cewek lain. Tapi tenang aja, Abang gak bakal biarin cowok manapun sakitin kamu, sekalipun itu suami kamu! Abang gak takut, siapapun itu yang berani nyakitin kamu, hadapannya sama Abang!"

Adinda memeluk Kenan erat, ia memang membutuhkan seseorang untuk sandaran saat ini dan kehadiran Kenan membuatnya tidak merasa sendiri.

"Makasih bang... Abang baik banget!"

My Crush My Husband [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang