Adinda berdiri, ia menguncir rambut nya dengan benar. Menatap Amal dengan penuh kebencian, Lena bahkan tidak bisa membaca apa langkah Adinda selanjutnya.
Buagg...
Pukulan keras melayang ke pipi mulus Amel. Adinda sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi. Tidak hanya sekali Amel mencari masalah dengan nya, dan kata-kata nya kali ini tidak bisa di toleransi lagi oleh Adinda.
"Adinda...!!!" Diva, Lena dan Naya berteriak.
Bukannya melerai, anak-anak lain justru mem-video perkelahian ini. Lena dan lainnya kesulitan melerai Adinda, pasalnya, Adinda belum pernah terlihat semarah ini sebelum nya.
"Din udah Din!" teriak Lena.
Buagg...
Adinda kembali melayangkan pukulan nya ke wajah Amel. Ilmu bela diri yang di ajarkan Ayah Rafid pada Adinda kini akhirnya berguna juga.
Lena, Dean dan Gean berusaha keras melerai Aidnda. Amel berusaha melawan, Amel menjambak Adinda. Adinda tidak diam, ia memandang Amel sampai Amel terpental.
"Sialan Lo! Maju sini Lo anjing!" bentak Adinda penuh emosi.
"Dasar cabe!"
Kata-kata Amel menambah kemarahan Adinda, tak ada kata ampun lagi. Adinda menarik kerah baju Amel sampai sobek, ia menjambak rambut Amel ke belakang.
"Dasar anjing! Lo nggak punya hak buat ngehakimi hidup gue!" bentak Adinda.
"Ahh... Ah lepasin! Aaahh... Siapa aja tolong! Adinda gila!" teriak Amel meminta tolong.
Tidak ada toleransi lagi, Adinda menjambak rambut Amel sekuat tenaga. Amel semakin kesakitan, ia mencubit tangan Adinda dengan kuku panjang nya hingga tangan Adinda berdarah.
Adinda melepaskan jambakannya, Amel hendak lari, Adinda hanya bisa menarik baju Amel sampai sobek. Saat Adinda hendak mengejar Amel, ia di hentikan okeh teman-teman nya.
"Din... Din udah Din! Biarin aja Din!" cegah Naya.
"Dasar cewek sialan! Lepasin gue!" bentak Adinda yang masih penuh amarah.
"Din... Jangan gegabah! Ini masih di sekolah!" peringat Diva yang menarik lengan Adinda agar Adinda tidak mengejar Amel.
"Lepasin gue!" bentak Adinda.
"Din udah! Lo mau apa lagi sih! Biarin aja udah!" ujar Lena.
"Gak rugi gue kalo di keluarin dari sekolah ini! Lepasin!" bentak Adinda.
"Din udah Din! Lo mau apa lagi sih? Hah? Sok jagoan, mau berantem kayak gitu? Lo cewek terhormat, bukan berandal murahan!" bentak Ben yang baru datang.
"Sialan... Lepasin gue!" bentak Adinda yang masih lepas kendali.
Ben lambat menarik badan Adinda, membuat Adinda berhadapan dengan nya. Membuat Adinda menatap matanya.
"Tatap mata gue!" pinta Ben.
Adinda memberontak. "Lepasin!"
"Tatap mata gue Adinda!" bentak Ben.
Adinda menatap mata Ben dengan nafas memburu. Matanya memerah dan hampir meneteskan air mata.
"Udah... Udah, semua ini nggak ada gunanya! Berhenti Din! Gue mohon, " pinta Ben.
"Gue nggak terima di katain kayak gitu Ya!" bentak Adinda.
"Iya gue tau! Terus Lo mau apa? Berantem sampe puas, masuk penjara, di keluarin dari sekolah? Inget, apa tujuan mama Lo nyekolahin Lo di sini!" tegas Ben.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush My Husband [TAMAT]
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Adinda Alethenia dijodohkan dengan crush nya sendiri. Ben Cameron adalah ketus OSIS di salah satu sekolah SMA Cemara. Laki-laki dengan ketampanan nya yang sungguh membuat hati para kaum hawa meleleh. Putra tunggal di k...