Bab 37 Tanpa Air Mata

3.7K 141 0
                                    

Adinda kebingungan melihat wajah Ben yang perlahan semakin cemas dan pucat.

"Lo kenapa ay? Lo nggak kenapa-kenapa kan?" tanya Adinda khawatir.

"Ayo pergi sekarang!"

"Kemana?"

"Udah ikut aja!"

Ben langsung pergi menuju parkiran mobil dengan sedikit berlari, Adinda pun ikut berlari agar tidak ketinggalan langkah Ben.

(◕ᴥ◕)

Di mobil

"Kita mau kemana sih Ben?" tanya Adinda.

"Din... Plis Lo diem bentar aja! Gue biar bisa konsen nyetir, " pinta Ben.

"Ish... Di tanyain kok, " kesal Adinda.

(◕ᴥ◕)

Di rumah sakit.

Adinda keterangan dengan tingkah Ben, apalagi sekarang ia di bawah ke rumah sakit. Kepada Adinda penuh dengan segudang pertanyaan.

"Ben.. ini kenapa sih? Ngapain kita ke sini? Siapa yang sakit sih?" kesal Adinda.

Ben diam tak menjawab, ia hanya terus berjalan. Mempercepat langkahnya hingga mereka sampai di Pavaliun Merpati. Ruang perawatan elite di rumah sakit kota. Ben menghela nafas panjang sebelum membuka pintu.

Karena tadi ia di telfon oleh ayahnya, ia di beri tahu kalau Mama Adinda sedang drop dan meminta Ben untuk membawa Adinda ke rumah sakit.

"Ben... Ini kenapa sih! Jelasin dong! Jangan diem aja, gue nggak paham. Lo bisu ya!" kesal Adinda.

"Plis... Dengerin gue, jangan ngebantah dan jangan banyak tanya. Cukup lihat aja kondisinya ok!" pinta Ben.

"Iya-iya, sok misterius banget sih Lo!" kesal Adinda.

"Janji!"

"Iya, "

"Mama Lo sakit, dan sekarang dia lagi di rawat di dalam. Ada Ayah Rafid juga di dalam, jadi tolong Lo jangan berbingkai aneh-aneh!" pinta Ben.

"APA!?"

"Lo tunggu bentar di sini, buat gue dulu yang masuk!"

Cklek...

Dengan penuh keberanian, Ben membuka pintu. Bundanya sudah menangis di atas sofa, ayahnya diam bersandar di dinding dan mertua nya... Ia duduk diam di samping ranjang istrinya sambil menutup seluruh wajahnya dengan telapak tangannya.

"Yah... Gimana kondisi mama? Gimana yah?" tanya Ben.

"Kamu tenangin Adinda ya boy..."

"Yah... Jangan bercanda yah! Mama kenapa?" tanya Ben serius.

"Mama Adinda... Udah nggak ada, "

"Yah... Ayah jangan bercanda yah! Ben serius yah!" ucap Ben tak percaya.

Kaki Ben melemas, ia langsung berbalik untuk menemui Adinda di luar. Terlambat, Adinda sudah lebih dulu masuk ruangan dan mendengar semuanya.

"Adinda..."

"Adinda..." kaget Rafid dengan mata yang merah.

"Yah... Mama mana yah?" tanya Adinda dengan wajah datar.

"Din..."

Rafid tak sanggup menjawab pertanyaan anak sambung nya itu. Ben berjalan mendekati Adinda.

"Ben... Mana gue mana Ben?" tanya Adinda.

My Crush My Husband [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang