Bab 68 Celengan Rindu?

2.2K 112 0
                                    

(◕ᴥ◕)

Puncak Bogor

Meski lalu lintas terhitung padat, namun perjalanan dadi Jakarta tak terlalu memakan waktu. 2 jam perjalanan di lalui oleh Adinda dan teman-teman nya.

Adinda merenggangkan tubuhnya begitu sampai di depan vila yang mereka pesan. "Ahh... Akhirnya sampai juga! Sampe panas nih punggung!"

"Tapi... Kok vilanya agak sepi bang? Apa pertama gue aja ya?" ujar Lena.

Kenan menjawab sambil mengeluarkan tiap koper dari mobil. "Ini bila punya bokap temen gue. Awalnya sih cuma mau nyewa, tapi tiba-tiba temen gue bilang nggak usah bayar. Soalnya dia juga mau ke sini, mau liburan juga sambil lihat vila keluarga nya."

"Anjir! Kalo kayak gini ini bukan vila namanya, tapi rumah mewah bro! Lihat aja, gue yakin ini bangun pake jasa arsitektur!" ujar Gean sok tau.

Lena melihat Gean dengan tatapan aneh. "Dih... Tau apa Lo? Emang tau artinya? Tapi setuju gue kalo ini rumah mewah..."

"Btw, kok Lo punya temen tajir bang?" tanya Adinda.

"Heh... Abang Lo ini orang hebat ya! Temennya nggak sembarangan! Makanya, kualat Lo ngerjain gue terus!" cibir Kenan.

"Hahahaha... Iya deh bang, iya!"

"Katanya, temen gue itu dulu sering liburan ke sini. Akhirnya, bokap dia bangun vila di sini. Tapi sekarang malah jarang ke sini lagi, makanya begitu tau kita mau ke sini, dia langsung semangat mau nyusul! Kapan lagi dapet vila mewah gratis?" jelas Kanan panjang lebar.

"Ohh..."

"Ya udah ayo masuk!"

Mereka semua masuk ke vila dan mulai membagi kamar. Tapi kamar bisa di isi oleh 2 orang.

"Gue sama Dena!" ujar Gean dengan cepatnya.

"Gue sendiri, males gue kalo sama Adinda..." ujar Lena.

"Dih... Ya udah, gue sendiri aja deh, soalnya gaya tidur gue anggun banget loh!" gurau Adinda.

"Aku sama Diva dong... Aku nggak berani tidur sendiri!" keluh Naya.

"Dih... Pinter banget nyebar hoax? Gue sendiri aja deh, buat bisa kuasai kasur. Hahaha!" tawa Kenan dengan puasnya.

"Ya udah iya..  dah sana masuk kamar masing-masing!"

Semua masuk ke kamar masing-masing untuk sekedar rebahan dan istirahat..adinda mendapatkan kamar di lantai 2. Ia membuka tirai di kamarnya, dan melihat pemandangan alam Indonesia yang begitu indahnya.

"Gini banget dah hidup gue..." gumam Adinda sambil melihat pemandangan.

Adinda mandu untuk membersihkan dirinya yang terasa lengket semua..ia langsung mendirikan sholat lalu sekedar berbaring menikmati hawa dingin khas puncak.

"Duh, kenapa jadi lapar ya? Turun ah..."

Saat hari semakin malam, Adinda merasa lapar. Ia turun untuk mencari makanan, di bawah teman-teman nya sedang bercanda di depan TV.

"Eh kalian lapar nggak? Gue kok laper ya..." ujar Adinda.

"Gak terlalu..."

"Gue diet..."

"Oh iya, gue lupa? Kita liburan kok maen berangkat aja ya? Nggak mastiin nanti mau makan apa, dimana sama yang lainnya?" tanya Kenan.

Adinda juga batu ingat kalau dia juga butuh makan. "Astagfirullah iya juga ya!"

My Crush My Husband [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang