Semenjak bangunan dari tidur nya, Adinda merasa sedikit lebih tenang. Kesedihan di hatinya tiba-tiba tidak separah kemarin.
"Huh... Din ini buahnya? Kamu mau makan yang mana dulu? Pisang? Apel? Jeruk? Salak? Pir? Pepaya? Mangga? Atau yang mana?" tanya Rafid antusias setelah kembali dari toko buah.
"Salak..."
"Ya udah bentar tunggu!"
Kemana semangat 45 menyiapkan semua buah yang batu ia beli. Sedangkan Ben sibuk menyiapkan makanan untuk Adinda.
"Din... Ini makanannya, aku suapin ya.... Sini-sini!" ujar Ben.
Adinda menggeleng dan memakan buburnya sendiri tanpa bantuan siapa pun meski kepalanya pusing.
"Sini aku suapin aja, " pinta Ben.
"Nggak, "
Adinda menolak, Ben maupun Rafid hanya bisa meng-iyakan permintaan Adinda.
"Aku pengen sendiri, " ujar Adinda.
"Tapi din...," risau Ben.
"Pengen sendiri!" tegas Adinda.
"Oke, Nak... Yuk keluar dulu!" ajak Rafid.
"Iya yah..." jawab Ben.
Ben dan Rafid pergi meninggalkan Adinda untuk sendirian. Ben memakan buburnya hingga habis, lalu membuka laci mamanya untuk menyimpan kembali bingka foto semalam.
"Mama... Maaf, Adinda belum bisa lepas mama sepenuhnya..." gumam Adinda.
Adinda membuka laci mejanya lalu melihat ada 2 amplop putih di dalam laci, ia pun mengambil amplop itu.
"Ini apa?" gumam Adinda.
Adinda pun membaca tulisan kecil di amplop itu.
Untuk Dinda
Untuk suami ku tersayang
"Ini surat yang mama tulis kah?" kaget Adinda.
Adinda membuka amplop yang bertuliskan 'untuk dinda', ia membaca pesan terakhir dari namanya yang tersembunyi.
=======
Untuk AdindaDinda.... Maaf ya mama pergi dulu, bukan kehendak mama buat begini. Tapi semua sudah ada jalannya.
Alasan mama menikahkan kamu sama Ben adalah agar setelah mama pergi, ada yang jaga kamu. Jadi setelah mama pergi, kamu baik-baik ya sama Ben. Mama tau kalau Ben bakal jadi suami yang baik buat kamu.
Mama juga lebih suka Dinda yang dulu. Yang jahil, suka belajar, sering senyum dan taat peraturan. Dinda jangan berubah jadi yang lebih buruk dari ini ya!
Nanti juga jangan salahin Ben atau siapapun atas kepergian mama. Maaf mama nggak ngasih tau kamu dan ayah sambung kamu kalo mama sakit. Mama nggak mau kalian khawatir, anggep aja mama lagi kasih waktu buat kalian jadi mandiri.
Mama selalu tunggu kalian, kamu, Ayah, dan Ben buat sukses. Jangan menyerah Dinda... Kalau ada masalah, percaya sama Ben. Dia pasti bisa dan mau nanti kamu. Jangan sampai lupa sholat nya, boleh lupa sama belajar tapi jangan lupa sholat!
Mama cinta Dinda❤️
=======Air mata Adinda jatuh kembali, untuk kedua kalinya ia mendapat surat seperti ini, dan kenapa? Dua-duanya dari orang tua nya sesudah meninggal. Bolehkah Adinda menangis dan menjerit lagi.
"Mama... Mama kenapa kayak gini sih ma? Hiks... Papa udah tinggalin Nana tiba-tiba, sekarang gantian mama... Kenapa kalian berdua giniin Adinda sih? Adinda salah apa? Hiks..." tangis Adinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush My Husband [TAMAT]
Ficção Adolescente[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Adinda Alethenia dijodohkan dengan crush nya sendiri. Ben Cameron adalah ketus OSIS di salah satu sekolah SMA Cemara. Laki-laki dengan ketampanan nya yang sungguh membuat hati para kaum hawa meleleh. Putra tunggal di k...