Adinda terkejut karena tiba-tiba Maxime ingin mengecek hpnya. "Bukan apa-apa kok, cuma Diva kirimin video lucu. Nggak penting juga kok..."
"Oh ha udah deh..." Maxime menjawab santai dan tam lagi mengecek Adinda. "Tidur aja kalo masih ngantuk, perjalanan masih jauh kok. Santai aja..."
"Iya gampang... Nanti aja deh, belum terlalu ngantuk juga kok, "
Adinda kembali mengecek ponselnya untuk membalas pesan Ben. Ia gemas sendiri melihat sendiri Ben yang semakin lama makan posesif dan bucin juga.
Adinda
Iya tenang aja! Gue bakal jaga jarak sama dia. Lo sendiri jaga jarak sama si Ara kalo nggak pengen gue perang sama dia!!Ben tertawa kecil membaca balasan pesan Adinda, temen sebangku Ben terkejut melihat Ben yang tersenyum, karena tak seperti biasanya.
Temen sebangku nya menengok. "Lo sehat? Tumben banget ketawa? Emang nggak sedih paca Lo beda tujuan? Di salah masuk Bus loh..."
Ben menengok. "Tenang aja, dia akan kok. Punya banyak pengawal. Lagian gue percaya kok sama dia."
"Tapi Lo sadar nggak sih? Kayaknya si Ara suka sama Lo tuh. Cara ngomong, deketin dan perilakunya beda kalo sama Lo tau nggak?"
Ben mengakibatkan salah satu aslinya. "Masa? Mana mungkin, kita cuma sebatas kerja sama sebagai sesama anggota OSIS dan nggak lebih. Lagian gue bakal setia sama Adinda sampai kapanpun..."
"Tapi Lo nggak sayang ya? Kalian kan cuma pacaran, sedangkan Ara lebih cantik dan lebih pinter. Ara cantik, baik, kaya dan pinter juga orang nya. Perfact kan?"
Ben tersenyum meyakinkan temannya. "Menurut gue cinta itu nggak bisa di paksakan. Sebenarnya kesetiaan itu mahal bro, nggak bisa di beli pake uang apalagi di isi ulang. Dan sebenarnya, di mata gue itu Ara orangnya biasa aja, "
Temannya hanya geleng-geleng kepala. "Emang cuma Cogan sultan yang bisa nolak cewek kayak Ara.."
"Nggak harus, Lo bisa aja nolak Ara karena Lo punya pilihan. Manusia itu punya pilihan, dan mereka sendiri yang akan menentukan nya."
"Ya tapi gue cukup sadar diri buat dia, emang gue pantes?"
Ben menepuk pundak temannya. "Bro, jangan pandang fisik buat cinta. Jangan rendahin diri Lo sendiri cuma buat orang lain."
Setelah menempuh waktu hampir 8 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di Yogyakarta. Bus anak IPA langsung menuju Gembiraloka Zoo dan Bus anak IPS menuju keraton Yogyakarta.
"Ah capek nya... Nggak kerasa udah nyampe aja, padahal tadi perasaan baru tidur, " kata Adinda sambil meregangkan badan nya setelah turun dari bus.
Maxime membawa Sling bag di dadanya dan kacamata hitam langsung menghampiri Adinda. "Yuk pergi! Dean sama yang lain mana?"
Adinda mengedikan bahu menandakan ia tak taun "Tadi sih Dean sama Andres mah ke kamar kecil dulu. Kalo Naya, Fano sana Gean nggak tau kemana."
"Ya udah ayo jalan dulu aja deh, nanti mereka pasti ngusul."
"Ya udah..."
Tak lama yang lain ikut menyusul dan bergabung dengan Adinda dan Maxime. Andres dan Gean yang baru saja sampai langsung menyela di tengah-tengah antara Adinda dan Maxime.
"Kalem woy... Jangan gontok-gontok gitu dong!" kesal Maxima yang sedikit terdorong.
Adinda bingung dengan sikap Gean dan Andres. "Ni apa-apaan sih nyempil-nyenpul aja! Padahal tempat masih luas noh!"
"Nggak papa, gue lagi pengen di tengah aja. Ya nggak Gen?" tanya Andres sambil mengalihkan pandangannya cuek.
"Iya!"
![](https://img.wattpad.com/cover/313387937-288-k147362.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush My Husband [TAMAT]
Подростковая литература[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Adinda Alethenia dijodohkan dengan crush nya sendiri. Ben Cameron adalah ketus OSIS di salah satu sekolah SMA Cemara. Laki-laki dengan ketampanan nya yang sungguh membuat hati para kaum hawa meleleh. Putra tunggal di k...