Bab 50 Diet (2)

2.4K 96 0
                                    

"Yah... Dia marah jelas, tapi itu tidak membuatku kapok. Aku semakin bersemangat karena saat aku timbang berat badan, dalam 4 hari diet seperti itu aku turun 5kg. Jadi aku lanjut sampai terkunci di berat badan yang sekarang!"

"Lo kok nggak mati?" tanya Adinda bingung.

"Mana ada mati karena diet 3 hari!" kesal Diva.

"Reaksi mama papa Lo gimana waktu tau Lo kurusan?" tanya Lena.

"Ya mereka semangat lah! Salah satu alasan gue di bully karena mama gue cantik, badannya semampai tinggi langsing, gue kadang juga heran, mama itu ratu makan tapi nggak gendut-gendut. Giliran gue makan camilan 1 Bungku aja, bisa langsung naik 1kg. Mo nangis rasanya..."

"Kok ada ya yang karunia berkah seperti itu, makan banyak tapi nggak gendut-gendut...." sela Naya membayangkan kalau itu dirinya.

"Cacingan kali hahahaha..." tawa Dean, Gean dan Maxime.

"Pala Lo peang! Gue tanya lah sama mama apa tipsnya biar kurus. Jawaban nya malah 'makan aja yang banyak' emang ada makan banyak tambah kurus!"

"Adaa... Kalo makan hari cepet kurus, "

"Hahaha..."

(◕ᴥ◕)

Pulang sekolah

Adinda sepakat untuk belajar dasar-dasar gerakan kelenturan bersama Diva. Ia pulang bersama Diva, di tengah jalan ia melihat warung Nasi Padang yang cukup menggiurkan.

"Wah ada Nasi Padang... Makan dulu yuk Div, Nasi Padang sama telur kayaknya enak deh. Lagian tadi gue belum makan sore, " ajak Adinda.

"Eits... Nasi Padang sama telur, punya kalori sekitar ±850 kkal. Kamu udah makan 420 kalori..mau gagal diet?" Diva mencegah.

"Sekaliii aja ya, please!" Adinda memohon-mohon pada Diva.

"No no no no! Harus di siplin! Ini juga pilihan kami sendiri kan? Jadi ayo langsung pulang, makan di rumah aku aja!"

Adinda hanya pasrah dan berjalan pulang menuju rumah Diva. Meski sebenarnya di sepanjang jalan ia menyesal karena tidak memakan nasi Padang tadi.

(◕ᴥ◕)

Rumah Diva.

"Mama... Aku pulang!" teriak Diva.

Rumah yang tidak terlalu mewah namun juga tidak sederhana. Seorang wanita berusia sekitar 49 tahunan keluar dengan style yang benar-benar modis dan badan yang tetao bagus. Tentu saja membuat Adinda super duper iri.

"Eh ada anak mama... Gimana sekolah nya? Asik kan, iyalah pasti asik. Sana masuk lalu makam ok! Mama masak ayam bakar madu loh tadi..." ucap wanita paruh baya yang terlihat anggun dan cantik itu.

"Mama... Ini temen Diva, namanya Adinda, jangan berani-berani Mama kasih dia camilan atau makanan berat di belakang Diva. Kita berdua lagi diet buat persoalan Cheerleader oke!" pinta Diva.

Mama Diva geleng-geleng kepala. "Kamu ini dari dulu diet terus. Lihat badan kamu ini terlalu kurus, makan yang banyak buat agar besar badan nya. Nanti tetangga ngira mama nggak kasih makan!"

"Ih mama...jangan dengerin kata tetangga, yang kasih makan Diva itu Mama, bukan tetangga. Berkomentar itu memang hak mereka, tapi diet itu hak Diva!"

"Ah tersedia kamu lah Div... Adinda kan? Ayo masuk sini!" panggil Mama Diva.

"Sekarang gue tau darimana asal wajah cantik Diva. Jadi pengen kurusan deh, " gumam Adinda sambil berjalan.

"Temannya Diva ya? Sering-sering aja main ke sini, buat dia banyak makan..lihat, setidaknya kamu punya badan seperti Adinda, nggak terlalu kurus, lagian jadi model badannya nggak harus setipis papan. Yang penting kan ideal, " jelas mama Diva.

"Iya deh mah iyaa..."

Adinda hanya diam menyaksikan adegan debat politik antara menteri makanan dan menteri penampilan. Adinda hanya menganggap kalau dirinya sedang menjadi Moderator.

(◕ᴥ◕)

Kamar Diva.

"Lo laper kan? Mau makan? Kalo mau gue ambilin sekalian, kalo Lo turun ambil makan mandi sama.mama di ambilin 1 kg daging ayam. Jadi gue aja yang ambil!" Diva menawarkan makanan.

"Wah boleh-boleh!"

Adinda langsung iya-iya saja agar tidak mati kelaparan. Fantasinya kian meliar, bayangan nya kemana-mana karena teringat mama Diva yang memasak ayam bakat madu.

Cklekk...

"Makasih banget loh Div... Jadi ngerepotin deh, " ucap Adinda malu-malu.

"Haih nggak papa, cuma makanan doang kok!" jawab Diva.

Diva memberikan 1 nampan berisi mangkok dan 1 gelas air putih, adinda langsung semangat 45 mengambil nampan dari tangan Diba.

"Makasih banget loh... Lain kali ganti gue traktir deh Lo!" ucap Adinda girang.

Adinda mengambil nampan itu, lalu ia terdiam melihat Nemu yang ada di nampak itu.

"Tadaa... Suprise, ini makanan yang sehat banvdy dan bagus buat kesehatan. Makan yang banyak, kalo kurang bilang. Soalnya, kalo makan ini boleh nambah kok!" ucap Diva semangat.

Nafsu makan Adinda hilang seketika saat melihat makanan di depannya, ia ingin segera membanting nampak itu, tapi masih di kamar Diva membuatnya simalakama.

"Kenapa? Tersentuh ya? Biasa aja kok, ayo makan. Kita makan bareng! Nih aku juga makan!" ujar Diva.

Diva memakan makanan dengan lahap, sedangkan Adinda tidak lagi nafsu makan. Untuk minum saja Adinda tidak ingin merasakan nya.

"Lo suruh gue makan ini?" tanya Adinda.

"Iya... Ayo di makan, enak loh ini!" jawab Diva.

(◕ᴥ◕)

Mamanya Diva nih🐱

My Crush My Husband [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang