"Saya mau berterima kasih pada kamu, " ujar Bu Arum.
"Terima kasih?" kaget Adinda.
"Iya! Biasa aja kali Din, nggak usah segitunya kalo kaget, " ujar Bu Arum.
"Ya heran Bu, dari pertama kali saya masuk sekolah ini... Baru pertama kali ini Bu Arum baik sama saya, " jawab Adinda polos.
"Oh, jadi selama ini saya jahat? Galak dan nggak baik ke kamu?" tanya Bu Arum dengan senyum seringai dan tatapan membunuh.
"Enggak... Enggak... Bu Arum baik kok, tapi kenapa berterimakasih ke saya Bu?" tanya Adinda untuk mengalihkan perhatian.
"Karena masalah ini saya bisa menghukum Amel. Amel itu murid 11 IPA 1, ayahnya seorang hakim yang sering mendonasikan uang nya ke sekolah ini. Jadi ibu sulit untuk menghukum nya karena pengaruh ayahnya, sering ibu lihat dia buat masalah. Tapi ibu tidak punya bukti, seks kan punya bukti. Ada rekaman CCTV di tempat kalian bertengkar tadi, jadi jika ayahnya protes... Ini bisa beri buktinya, " jelas Bu Arum panjang lebar.
"Wah... Saya berjasa di b Bu? Traktir ke kantin dong Bu... Semangkuk mie ayam aja, saya lapar nih..." pinta Adinda.
"Ya udah ayo, ke kantin. Kebetulan tadi saya juga belum sarapan, " ajak Bu Arum.
Adinda lega karena Bu Arum bisa di ajak kompromi kali ini, padahal biasanya tidak ada penolakan untuk Bu Arum. Mereka keluar dan bertemu dengan gadis berkacamata tadi di luar ruangan.
"Loh kamu? Masih di sini? Nggak masuk kelas?" tanya Bu Arum.
"Saya nunggu Adinda Bu, "
"Loh... Lo kenal gue?" kaget Adinda.
"Iyalah, kita kan sekelas..."
"Hah masa? Ya udah, ikut ke kantin yuk! Bu Arum yang bayar, " ajak Adinda.
"Enak aja ya, ajak temen tapi saya yang bayar, " protes Bu Arum.
"Dia ini korban loh Bu, " bujuk Adinda.
"Ya sudah ayo, " ajak Bu Arum.
Mereka bertiga pun pergi ke kantin bersama dengan kebaikan hari Bu Arum yang galak.
(◕ᴥ◕)
Di kantin.
"Bu... Mie ayam nya 3!" pesan Bu Arum.
"Baik Bu guru, "
Sembari menunggu pesanan, mereka bertiga mengobrol layaknya teman namun tetap dengan rasa hormat.
"Kalian tadi kenapa sih kok bisa berantem kayak gitu? Kayak anak kecil aja, " ucap Bu Arum.
"Saya lagi jalan-jalan Bu, malah lihat di kampret tadi mau mukul dia. Ya saya pisah lah, eh malah saya yang jadi korban, " jelas Adinda.
"Mukul dia? Kamu kenapa bisa sampai hampir di pukul Amel nak? Oh iya nama kamu siapa?" tanya Bu Arum.
"Saya Naya Bu, " jawab gadis berkacamata.
"Oh Naya, kamu kenapa bisa punya masalah sama Amel?" tanya Bu Arum.
"Dia sering ganggu saya Bu, saya juga nggak tau kenapa? Saya tidak cantik dan tidak pintar, tapi selalu di ganggu oleh dia, " jawab Naya.
"Tu orang gangguan ya, suka banget Bully temen-temen nya!" kesal Adinda.
"Ini Bu mie nya..."
Ibu kantin menyajikan 3 mangkuk mie ayam yang batu matang ke meja makan mereka.
"Makasih Bu..."
"Iya Bu guru, "
Mereka pun makan bersama di kantin padahal bel istirahat belum berbunyi.
"Ibu Deket banget ya sama Adinda? Kok kayaknya akrab banget?" tanya Naya.
"Ya pastilah, Adinda ini kan langganan BK!" ucap Bu Arum dengan nada halus namun menyindir.
"Oh gitu ya, " jawab Naya.
"Kamu tadi ngapain keluar Din? Oh iya ini kan belum jam istirahat, kok kamu diluar?" tanya Bu Arum.
Adinda langsung menghentikan acara makan mie ayamnya, ia diam terpaku takut menjawab.
"Kamu kenapa di luar Din?" tanya Bu Arum.
"Hehe... Di hukum Bu sama Ben, " jawab Adinda cengengesan.
"Kenapa di hukum sama Ben sih sayang?" tanya Bu Arum dengan nada halus namun menyeramkan.
"Itu Bu... Anu.. ehkm... Anggep aja telat Bu, " jawab Adinda berbohong.
"Kamu telat udah puluhan kali ya! Masih berani telat lagi? Kamu tau nggak? Buku catatan saya itu penuh nama kamu sama teman-teman kamu itu! Ah, kecuali Lena, " kesal Bu Arum.
"Hehe... Maaf Bu, nanti saya belikan buku baru, " jawab Adinda cengengesan.
"Untung kamu ada yang melindungi, kalau tidak... Entah sudah berapa kali ibu mengeluarkan kamu dari sekolah, " gumam Bu Arum yang di dengar Adinda.
"Di lindungi? Siapa yang melindungi saya Bu?" tanya Adinda.
"Eh itu... Di malan mie ayam nya, " ucap Bu Arum untuk mengalihkan perhatian.
Di lindungi? Siapa yang melindungi aku? Masa Papa? Halah, mimpi apa dia ngelindungin aku dari BK? masa Mama? Kalau Mama tau aku bandel di sekolah, pasti sudah di jual motor ku. Masa si Ben? - batin Adinda bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush My Husband [TAMAT]
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Adinda Alethenia dijodohkan dengan crush nya sendiri. Ben Cameron adalah ketus OSIS di salah satu sekolah SMA Cemara. Laki-laki dengan ketampanan nya yang sungguh membuat hati para kaum hawa meleleh. Putra tunggal di k...