6. Sudahlah

2.8K 415 12
                                    

Sudah waktu pulang sekolah, Ken sekarang mengambil barangnya yang ketinggalan di ruang osis.

Terlihat ada kaks Umami yang di sana sedang menyantai dengan elegan.

Ken mulai ketar ketir, saat melihat di ruangan ini hanya ada mereka berdua. Saat sudah mengambil barangnya yang ketinggalan, dia membungkuk sedikit lalu berniat langsung pergi.

"Tunggu dulu, Ken."

"Y-Ya?" Ken langsung tegang saat dipanggil oleh Umami.

"Sudah lama ya kita tidak bermain bersama."

Kaks Umami langsung menarik Ken ke sebuah kursi, dan langsung mengikatnya. Dan sekalian dia menutup mulut Ken agar tidak teriak-teriak.

"Ughh!" Ken sekarang merasa sangat tertekan, dan dia hanya bisa pasrah sekarang, Umami sudah bermain bersamanya puluhan kali. Dan setiap kali itu Ken selalu kelelahan.

"Kali ini kau tidak akan bisa kabur ke mana-mana, sesuai jadwalmu hari ini setelah pulang sekolah tidak ada les."

Beberapa menit telah berlalu.

Ken sekarang malu abis.

"Kenapa rok ini lebih pendek dari sebelumnya?!" Muka Ken sekarang agak memerah.

"Sempurna. Di setiap bagian, dari tinggi, kulit, wajah, semuanya mendukung. Aku jadi heran bagaimana kau bisa terlahir sebagai laki-laki."

Kaks Umami menepuk kedua bahu Ken sambil tersenyum, "Pakailah ini, dan saat pulang baru boleh dilepas, ya. Saat berbicara tinggikan nadamu."

Ken merinding, 'Ini ancaman.'

Ken mau tidak mau terpaksa menurutinya.

'Uh, aku harus cepat pulang. Sebelum ada yang melihatku.'

Ken memberitahu supirnya untuk tidak menjemputnya hari ini.

Saat di tengah jalan, dia melihat ada kucing.

"Miaw."

Ken mendekati kucing itu yg ada di dalam kardus, kedua lututnya menempel ke tanah.

"Anak kucing?" Ken mengangkat anak kucing yang sepertinya dibuang itu.

Ken melihat kucing itu bewarna putih salju dan super duper imut, jadi ingin sekali mengambilnya dan merawatnya di rumah.

Setelah dipikir-pikir kembali. Emaknya sepertinya tidak akan memperbolehkannya, dan dia juga takut kucing ini akan dicekik meninggoy oleh adek perempuannya.

Ken dengan tidak tega menyimpan anak kucing itu kembali.

Dia kemudian berlari menjauh dari sana dengan rasa bersalah. Saat hampir sampai di rumahnya, dia tidak sengaja menabrak seseorang, untung dia tidak terjatuh.

"Ma, maaf," Ken membungkuk.

"Tidak apa-apa."

Ken mendengar suara itu merasa tidak asing.

Dan ternyata itu anak yang sekelas dengannnya.

'Mampus. Kenapa Enzo ada di sini?!'

Ken berniat menjauh dari sana sambil menundukkan kepala.

'Jangan ketahuan, jangan ketahuan...'

Enzo menahan bahu Ken, "Apa kita pernah bertemu? Rasanya tidak asing."

Ken menggeleng dengan cepat, dia sudah sangat amat panik.

Dia berpikir bagaimana jika ketahuan? Imagenya akan kacau balau. Walaupun dia tau Enzo bukan anak yang cepu di kelas. Namun ini tetap berbahaya.

"Maaf, aku terburu-buru!"

"Tunggu!"
'Cepat sekali larinya...'

Enzo melihat tangannya yang tadi menyentuh bahu Ken. Lalu mengepalnya.

"Dia... Keren," gumam Enzo.

Apakah ini yang dinamakan cinta pandangan pertama~? -ENZO

Apakah ini yang dinamakan cinta pandangan pertama~? -ENZO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang