103. Kecelakaan

559 82 9
                                    

Ken sekarang di dalam mobilnya hampir tertidur karena mengantuk semalaman belajar buat ulangan hari ini.

Ken hampir saja menutup matanya jika supirnya tidak rem secara tiba-tiba.

"Kenapa?"

"Itu, tidak bisa lewat."

Ken melihat ke depannya. Di tengah jalan terlihat ada sebuah kecelakaan, dan sang korban sedang dikepungin oleh orang-orang yang begitu banyak.

'Siapa itu...'

"Saya lewat jalan lain, ya." Ucap supirnya.

"Tunggu."

Mendengar ucapan Ken, sang supir juga terhenti. Padahal jika terus menunggu, dia bisa aja telat ke sekolah, karena jalur lain bisa terbilang cukup jauh.

"Buka pintunya."

Supirnya hanya menuruti apa yang dibilang oleh Ken.

"Tuan?" Panggilnya yang melihat Ken mulai pucat.

"Anda baik-baik saja? Anda sakit?"

Ken langsung membuka pintu mobilnya lalu berlari ke kerumunan itu.

'Rambut jingga... Ga mungkin, kan?'

'Pasti itu orang lain...'

"Ga mungkin, haha..." Ken dengan perasaan paniknya menerobos keramaian itu.

Matanya membulat, suaranya juga mendadak tercekik saat melihat orang yang terbaring lemah di sana.

"Hai-den...?"

"Tuan muda, ada apa? Kenalan anda?" Tanya supirnya lagi yang daritadi ikutin Ken dari belakang sejak dia kluar dri mobil.

"CEPAT BAWA DIA KE RUMAH SAKIT!" Perintah Ken yang langsung teriak.

Supirnya sedikit tersentak, dan langsung menggendong Haiden yang tergeletak di sana menuju mobilnya.

Ken sekarang udah tremor habis, apalagi keadaan Haiden makin dingin.

"Kalau sampai kenapa-napa gabakal ku maafin." Gumam Ken sambil menggenggam tangan Haiden.

DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang