63. Nongkrong

760 133 7
                                    

"Hellow my home, my family!! Bapak sudah pulang!" Teriaknya saat memasuki rumah tersebut pada hari Minggu.

Kei yang melihat itu langsung berlari memeluk ayahnya. "Wuahh! Ayah! Selamat datang!"

"Kapan ayah pulang? Kenapa tidak kabari dulu?" Tanya Kei.

"Sayang, apa kamu tidak kasi tau anak-anak?" Tanya ayah kepada sang ibu.

"Biar jadi kejutan buat mereka," senyum ibu.

"Astaga, dari dulu sama saja ya," ucapnya yang langsung memeluk istrinya itu.

"Aku kangennn," manja suaminya itu.

"Ada-ada aja," ucap sang istri yang sedikit terkekeh.

"Oh iya. Ken di mana?" Tanya ayahnya.

"Abang kalau ga salah lagi keluar sama teman-temannya," jawab Kei.

Tempat Ken sekarang

Mereka sedang kerja kelompok (nongkrong) di cafe. Sebenarnya Ken nolak karena beda kelas. Tapi ditarik paksa sama Amu dan Upi.

Sekarang mungkin Ken sudah tau kenapa dia dipaksa begini, padahal ada Sho.

Yap. Sho kerjaan tidur dan main terus.

"Toro, kenapa dari tadi megang kepala terus? Pusing ya sama materi ini?" Tanya Amu yang sedikit khawatir. Walaupun kepalanya sudah berasap.

"Oh, gapapa kok."

"Mau sup? Enak loh tadi aku yang pesan," tawar Amu.

"Amu, sepertinya kau harus istirahatkan otakmu sebentar..." ucap Ken duduk yang di samping Amu.

"Asapnya ga berhenti-berhenti dari tadi."

Toro hanya menyetujui ucapan Ken.

"Ayo makan bareng! Aku beli 3!" Maksa Amu.

"Hah, sejak kapan?" Kaget Ken yang melihat semangkuk sup bertambah di atas meja dalam 1 kedipan.

"Yaudah makasih, ya," ucap Toro.

"Aku makan ya."

Tiba-tiba saja, Kiki Upi dan Sho posisinya bertingkat menerjang ke tempat mereka bertiga duduki.

"AWASS!!"

Ken udah tersungkur dan ketimpa Sho dan Upi. Sedangkan Toro berusaha menahan Kiki agar tidak jatoh ke tmpt Amu.

Ken bangun dan sedikit meringis.

Sekarang mereka sudah jadi perhatian di cafe itu.

'...Kenapa tadi tidak mati skalian?' batin Ken yang menahan malu dan sakit.

Upi sudah menangis.

"Jangan mati dulu kawan! Batu nisannya belum diukur," ucap Toro yang langsung beralih ke Sho, Upi, dan Ken.

"Bohooo! Sakit, palaku benjol!" Nangis Upi.

"Shhh shh dah dah sembuh."

'Padahal dia yang menimpaku...' -Ken.

DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang