82. Masalah mata Ken

716 121 2
                                    

"Capek." Gumam Ken saat di ruang osis saat ini.

"Pengen berhenti sekolah aja. Berhenti les juga."

"Mataku sebelah juga semakin buram. Susah tidur juga."

Tanpa Ken sadari ada seseorang yang mengintipnya dari jendela.

'Tidak boleh. ShoKen kapalnya harus berlayar terus.' batin Upi yang sedang mengintip Ken.

'Masa tipe Sho beneran tipe wanita dewasa sih? Sulit dipercaya.'

'Masalah Ken sama Ceu sampingin dulu aja. Sekarang paling penting tentang Sho, dan kok bisa ya. Padahal Sho sama Ken yang paling pintar di sekolah ini, bisa-bisanya pernah nggak naik kelas.'

Upi terlalu fokus ke lamunannya, sampai dia tidak sadar Ken sudah mendekatinya dan membuka jendela di sana.

"Ngapain kau di sana?"

Upi terkejut dan reflek teriak.

"Berisik..."

"Hahahaha-! Maaf, maaf. Aku hanya penasaran... Uh, penasaran apa kerjaan Ken di ruang osis! Ya! Itu!" Ucap Upi dengan gugup.

"...Masuk saja, kau bisa manjat dari jendela, kan? Lagian ini di lantai 1."

Upi dengan keraguan akhirnya masuk ke ruang osis.

"Enak lalu, seperti biasa sini ada AC yang anti panas bikin adem, ya."

"Oh iya Ken. Apa aku boleh tanya sesuatu?" Tanya Upi.

"Ya." Ucapnya dengan wajah datar.

'Oi, kenapa Ken jadi kulkas gini? Jadi gugup aja.' batin Upi yang tertekan.

"Tadi aku lihat, kenapa kau terus fokus ke matamu itu?" Tanya Upi.

"Mau tau?"

Upi dengan cepat menganggukkan kepalanya.

"Mata sebelah kiriku, gabisa lihat."

Upi terdiam seketika.

"Sejauh ini memang nggak ada yang tau masalah ini sih selain keluargaku sendiri, ah... Aku bahkan malas mengakui mereka sebagai keluargaku."

"Ko-Kok bisa? Masa selama ini mata kirimu benar-benar gabisa lihat apapun?"

"Bisa lihat dikit sih, walaupun lumayan gelap sama buram. Mungkin alasan pertama buram karena keseringan belajar? Dan alasan gelap mungkin karena sebuah insiden."

"Insiden? Memangnya pernah ada konflik apa?" Bingung Upi, dia udah keringat dingin sih.

"Itu rahasia sih. Aku sudah janji gabakal bocorin masalah itu."

"Begitu, ya... Apa yang lain benar-benar tidak tau?"

"Ya, mataku benar-benar tidak terlihat aneh kan di bagian kiri?"

"Sama sih dengan mata kanan."

"Sebenarnya waktu bagian awal mataku jadi warna abu-abu. Tapi karena operasi mataku akhirnya bisa kembali ke warna aslinya."

"Keluargamu benar-benar kaya, ya. Sampai bisa operasi seperti itu."

Tiba-tiba bel masuk berbunyi.

"Kuharap kau tidak membocorkan rahasia ini ke siapapun. Dan, aku sama Sho hanya sebatas pertemanan atau persahabatan. Kalaupun Sho bilang menyukaiku aku tidak yakin kalau dia serius, atau bisa saja suka sebagai teman, gitukan?" Ken akhirnya meninggalkan Upi sendirian di ruang osis dan menuju ke kelasnya.

Upi masih terdiam di tempat duduk sana.

"Sebenarnya... Apa yang pernah terjadi di antara Sho sama Ken...?" Gumam Upi.

DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang