40. Sho perlu tidur (2)

1.3K 233 7
                                    

"Shoto, ngapa akhir-akhir ini lemes amat dah," kata Ken.

"Capek. Sudah beberapa minggu aku gabisa tidur," gumam Sho.

Upi nongol lagi.

"Woi Sho! Ajarin aku ngapa! Berantem ala anak jalanan," kesal Upi yang diabaikan terus.

"Bukan hanya itu," ucap Sho.

"Shoo~ aku ikut klub drama loh. Jangan lupa ajarin aku, soalnya aku belum tau apa-apa uwu."

"Aku bikin cireng paku buat kamu~"

"Xoxo."

Fans Sho selalu mengelilingi.

"Bahkan saat aku mau nonjok mereka, mereka bahkan tetap dengan senang hati buat ak nonjok, stres emang."

"Banyak penganggu. Yang aku butuhkan sekarang hanya tidur..."

'Jadi rame-rame tadi... Gegara Shoto nonjok fans-fansnya yah... Pantes sampe Toro turun tangan.'

Di sebuah pohon yang sejuk.

"Sho..." ucap Toro.

"Apa. Mau ceramah?" Ucap Sho yang bete.

"Gak kok. Kamu gapapa?" Tanya Toro.

"Lu sendiri? Lu gapapa?" Sho malah nanya balik.

"Jangan lempar balik pertanyaannya," ucap Toro.

"Sorry, gua cuman mau tidur, tidur lama yang panjang," ucap Sho sambil tersenyum.

"Yaudah.. sekarang tidur saja. Nanti bel pulang sekolah aku bangunin," pasrah Toro.

"Kukira Toro bakal marah besar...," pikir Upi.

Ken nendang pohonnya dengan keras.

Seekor kucing putih yang unyu nemplok ke muka Sho.

"Tuh, favoritmu."

"Thanks. Tapi lain kali kalo ada cara lembut, pake aja ya," ucap Sho yang nyaman dengan kucingnya.

"Ada daun," Toro ambil daun dari rambut Sho.

"Ya, kalian di sini aja dulu, ku ada urusan di kelas," ucap Ken lalu pergi dari sana.

Upi syok berat waktu Ken nendang pohonnya, bahkan sampe berbekas di pohon itu. Apalagi habis hujan, seketika mereka basah dikit.

Toro hanya terdiam dengan sifat Ken yang tidak biasa ini.

DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang