85. Kiki

590 111 4
                                    

"Hmm, sepertinya hiasan ini cukup untuk kelas kali, ya?" Gumam Ceu yang saat ini mau menuju ke kelasnya.

"Tumben lorong sepi, pasti mereka sedang hias semua. Aku juga harus cepat, besok udah hari festival."

"Ceu Qoqom?"

Ceu yang merasa dipanggil akhirnya menoleh ke belakang dan terlihat ada Kiki.

"Kiki? Ada apa?"

Kiki perlahan mendekati Ceu, itu membuatnya sedikit ngeri dan reflek mundur.

"Ke-Kenapa?"

Saat jarak mereka sisa 3 cm. Akhirnya Kiki mulai membuka suaranya.

"Apa kau ada hubungan dengan Ken?" Tanya Kiki sambil tersenyum.

"Hu-Hubungan? Kami bahkan hanya berkomunikasi satu dua kali, mana mungkin kami pacaran." Ceu mulai gugup dan takut saat melihat senyuman Kiki yang menakutkan itu.

"2 kali tapi sampai barter hadiah dan pegangan tangan?"

"Barter hadiah? Pegangan tangan? Oh!" Ceu yang awalnya gugup tiba-tiba keingat sesuatu.

"Sepertinya ada yang salah paham, ya? Saat di taman aku sedang duduk sambil belajar tapi tanpa sadar barang pemberian bundaku jatuh di sana. Awalnya saat sadar aku udah nangis-nangis. Waktu balik barangnya udah gaada."

"Eh tau-taunya besok Ken ketemu barang itu. Syukur deh aku menuruti kata bunda untuk menulis nama di sana."

"Dan sehabis itu aku kasi Ken barang juga sebagai ucapan terima kasih. Dia awalnya segan dan ga enakan, tapi aku maksa dia ambil. Gitu deh."

"Gitu doang?"

"Iya."

'Haha, sialan mereka 2. Udah aku bilang Ken cuman kembaliin barang, tapi masih maksa bilang mereka pacaran.'

"Begitu ya. Kalau gitu aku balik dulu deh. Masih ada hal yang harus kulakukan."

"Oke."

'Aneh sekali.' pikir Ceu.

--

"Dengan ini rumah hantu kita udah jadii~" ucap Haiden yang mematikan lampu aula.

"Gilaa. Usaha ga sia-sia ni. Cukup seremin lah ya, besok tinggal siapin lagu yang serem-serem trus pakai kostumnya kagetin mereka."

"Kalian jangan sampai bikin anak orang jantungan loh." Ucap Ken yang baru masuk dan nyalain lampu aula.

"Wish! Ketua balik ni. Lihat-lihat, hasil kerja keras kami!"

"Lumayan juga sih."

"Ken! Bagaimana dengan kelas lain? Aku penasaran mereka adain acara apa."

"Ada deh. Besok lihat aja. Intinya ada banyak yang cafe-cafe gitulah."

"Cafe? Hehehe ada maid cafe ga ya? Lumayan cuci mata."

"Otakmu itu." Ken langsung memukul kepala orang itu dengan bukunya.

"Mwehehehehe."

Dan hari festival akhirnya tiba.

"APA?! YANG BENAR AJA!"

Ken shock berat saat melihat daftar siswa siswi yang tidak hadir di guru piket.

"Kak Umami dan kak Mahesa sakit?! Bagaimana aku bisa urus Festival ini selama 3 hari berturut-turut!?" Teriaknya dengan frustasi.

DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang