"Perlu bantuanku?" Nanya Kiki.
"Gak, mksh." Tolak Ken dengan singkat.
"Tidak usah malu~" ucap Kiki
"Gilak, ngapa badan kao dingin amat," kaget Ken.
"Karena gugup?" Ucap Kiki dengan ragu, tapi masih setia dengan senyumannya yang kek kucing
'Dari dulu dia emang aneh...' batin Ken yg pasrah doang.
Ken pergi ke UKS, Kiki hanya ikut dari belakang. Dia kebetulan juga ingin ke UKS, dan dapat diliat di sana ada beberapa orang yang tidur dengan pulas.
di sana ada Upi, Amu yang sedang turu nyenyak.
"Tumben ada Lin, biasanya ga ada," ucap Ken yang langsung dengan santai duduk di kursi depan Lin.
"Hari ini banyak pasien ya, terutama orang pencuri perban. Ada urusan apa hari ini?" Tanya Lin.
"Ganti perban," ucap Ken yang mengulurkan tangan Kanannya.
"Kali ini darahnya ngalir lebih banyak, ya. Pantas saja dari tadi tanganmu di masukin ke kantong celana," ucap Lin yang mengambil perban di lemari.
"Makanya jan bantah perintah orang tua," Lin melempar perbannya ke Ken.
"Ini juga masalah keluargamu, tidak ada saran yang bisa kukasi," senyum Lin yang terlihat misterius tapi tidak ada niat jahat.
"Ya, ya, bomat seh."
"Mau obat?" Nanya Lin.
"Ga. Yang ada nanti diracun," ogah Ken.
"Kok tau," senyum Lin seperti biasa.
"Hilih, dah sisa perbannya ku ambil. Buat jaga-jaga," ucap Ken yang langsung kabur dari UKS.
"Oh ya, itu kantong bening itu, nanti kembaliin ke Amu ya, kalau dia dah bangun."
"Oi, Tukiem! Jan ganggu orang yang lagi tidur," ngomel singkat dari Ken.
Ken mempertahankan kesadarannya dan segera menuju ke kelas. Ken sudah terlatih dengan situasi seperti ini karena dipaksa maknya.
Sampai di kelas dia hela napas berat, 'Untung pas bel,' batin Ken yang mengatur napasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)
Historia Corta[TIDAK DILANJUTKAN LAGI] Masih sangat banyak rahasia yang disembunyikan oleh Kenichi. Mari kita bongkar satu-satu. Hanya cerita pendek yang terdiri atas 200-300 kata WARNING : BxB, lemon? UkeOC? Random update