75. Frustasi (5)

669 121 4
                                    

"Toro... Kau memang tralu baik buat kak Umami," ucap Ken.

"Yoi... Lo tralu baik buat dia bro."

"Kaku banget."

"Kamu masih punya aku bebih."

"Lupain aja Toro. Masih ada banyak perempuan di muka bumi ini..."

"Kalian ngapain?" Heran Toro.

"Dia cuman butuh waktu kok," ucap Toro yang masih belum nyerah buat dapetin Umami.

"Hadeh, kalau maumu gitu gabakal aku larang kok," ucap Ken sambil rangkul Toro.

"Ihhh, Toro ama yang lain aja deh. Ga tega aku kalau kamu sama Umami," ucap Upi.

"Lu mau sama red flag berjalan?" Tanya Sho.

"Red flag mananya?"

"Woi, balikin jaket gw," ucap Sho ke Upi.

"Gamau."

"Pinjem punya Ken sono."

"Gamau, dah trauma."

"Aku balik dulu, ya. Sepertinya masakanku gosong dikit," ucap Toro yang kembali ke habitatnya.

Sepertinya klub memasak udah kebakaran. Udah gosong semua.

"Kaki lu dah gapapa?" Tanya Sho.

"Masih sakit dikit si, tpi gapapa keknya, obatnya manjur."

"Masi bisa main buat lomba futsal nanti?"

"Mau gimana pun pasti gabakal dibolehin sama pelatih buat main. Mau gantiin?"

Sho langsung menghilang begitu saja.

Setelah itu, mereka fokus ke kegiatan masing-masing.

Toro sedang berusaha ngomong sama Umami, walaupun gagal.

Kiki ke nge band sekarang.

Sho nganggur dikit.

--

"Apa saya gaboleh main sedikit pun? Saya sudah bisa loncat-loncat juga!"

Ken tentu saja kecewa. Masa setelah kerja kerasnya selama ini gabisa main waktu final.

Sekarang poinnya dengan sekolah lain sudah seimbang. Sekarang adalah penentuan, Ken tentu gabisa diam dari tadi.

Melihat kaki Ken yang masih sedikit bengkak tentu saja tetap tidak memperbolehkannya.

Ken dengan frustasinya kembali duduk ke bangku.

Haiden sakit, Ken juga lagi keseleo. Sekarang hanya pemain cadangan yang bisa menggantikan mereka. Ken melihat pertandingan sekarang sudah mulai kurang yakin dengan sekolah sendiri.

"Sorry..." Ucap Upi sekarang.

"Untuk apa?" Ken masih menundukkan kepalanya ke bawah.

"Karena bantu aku latihan kakimu jadi seperti itu.."

"Bukan salahmu juga. Juga karena kak Umami yang memintaku baru aku turutin."

Dan endingnya, sekolah Ken kalah total.

DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang