"Ken, pak Eko panggil ke ruang guru." Ucap Enzo.
Ken hanya mengangguk-angguk.
'Firasatku ga enak ni.'
"Selamat pagi pak... Cari saya?"
"Nah, datang juga. Langsung ke intinya saja. Bapak ingin kamu ajari Upi dan Amu dan ngawasin Sho."
"Untuk apa?" Bingung Ken.
"...Nilai akademik Upi dan Amu terlalu rendah, dan nilai sikap Shoto terlalu rendah. Hanya kamu yang bisa diandalkan jika masalah ini, kamu juga cukup dekatkan sama mereka?"
"Tapi... Sepertinya itu juga terlalu susah."
"Tenang saja. Tidak hanya kamu sendiri kok."
Tiba-tiba Upi, Amu, dan Sho masuk ke ruang guru.
"Kalau bapak suruh saya ajarin mereka saya tidak akan mau." Ucap Sho yang sepertinya mendengar percakapan mereka tadi.
"Ogah saya pak."
"Shoto..." Ucap Ken yang hanya bisa pasrah dengan sikap Sho yang terus terang seperti ini.
"Ga usah diperhalus ya pak, mereka tu tolol, bego, bloon, goblok. Mau siapapun yang ajarin mereka pun ga bakal bisa pak, otak mereka ga bakal nyampe."
"Gua bunuh lu, Sho..." Gumam Upi.
"Buset." Amu juga kena mental dikit.
"Ada Ken juga kok bakal bantu..."
"Maaf pak. Tapi saya juga bakal nolak, saya harus fokus belajar, saya tidak akan kembali ke materi yang sudah saya pahami hanya untuk mengajari Upi dan Amu. Dan saya tidak yakin bisa mengajari orang lain."
Upi dan Amu hanya melihat percakapan mereka.
"Belum dicoba belum tau, ini juga buat masa depan kalian... Memangnya kalian mau tinggal kelas lagi?"
"Oh... Bapak ngancem saya?" Ucap Sho dengan aura mengerikan terlihat urat kekesalan sudah ada di wajahnya.
"Nilai akademik saya sangat tinggi. Hanya dengan menolak permintaan ini saya pasti akan tetap naik kelas."
Upi dan Amu terkejut saat mendengar Sho dan Ken pernah nggak naik kelas. Mereka mulai berbisik-bisik.
Pak Eko terlihat tertekan, dan masih berusaha membujuk Ken dan Sho.
"Upi, Amu kalian boleh kembali ke kelas dulu..."
"Iya, pak."
"Singkatnya saja pak. Bagaimanapun bapak minta saya tidak akan menyetujuinya. Sudah saya katakan tadi, saya tidak akan mengulang materi yang sudah saya pahami dan hafalkan."
"Saya akan keluar dulu." Ken langsung pergi dari ruang guru tanpa menunggu jawaban pak Eko.
Pak Eko terlihat frustasi, dan akhirnya beralih ke Sho.
"Seharusnya saya tidak bicara seperti itu. Nak Shoto, sekarang kita jelaskan masalahmu dulu saja."
°>°
KAMU SEDANG MEMBACA
DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)
Short Story[TIDAK DILANJUTKAN LAGI] Masih sangat banyak rahasia yang disembunyikan oleh Kenichi. Mari kita bongkar satu-satu. Hanya cerita pendek yang terdiri atas 200-300 kata WARNING : BxB, lemon? UkeOC? Random update