104. Sadar

488 77 6
                                    

Tentu saja akan di senggol dkit🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tentu saja akan di senggol dkit🙏

––

Terlihat Haiden sedang dalam masa-masa krisisnya.

Ken hanya bisa menunggu di luar ruangan operasi itu.

Hari ini tentu saja Ken dan Haiden terpaksa izin untuk tidak sekolah.

Ken sudah menunggu di sana berjam-jam. Firasatnya juga tidak enak.

Akhirnya sang dokter keluar dari ruangan tersebut.

Ken segera menanyakan keadaan Haiden.

"Tenang saja. Tuan Haiden baik-baik saja, walaupun tadi sempat krisis, tapi sekarang beliau sudah baik-baik saja. Tuan Haiden juga akan segera sadar, untung saja cepat dibawa ke rumah sakit dan ditangani." Ucap dokter itu.

Ken mendengar itu akhirnya dia bisa tenang. Walaupun badannya masih gemetaran.

Ken saat masuk dan melihat keadaan Haiden itu benar-benar berantakan. Begitu banyak alat-alat untuk membantu pernapasan, dan perban juga banyak di mana-mana.

"...Untuk apa kau pura-pura tidur?" Tanya Ken yang sedari tadi sudah melihat gerak gerik Haiden.

"..." Haiden yang ketahuan hanya membuka matanya dan tidak berbicara.

"Kalau ceroboh itu juga ada batasnya. Kenapa kau bisa tertabrak sampai separah itu? Mana tabrak lari lagi."

"A-ku hanya menolong seekor anjing kecil," Ucapnya dengan suara yang pelan.

"Apa kau bodoh? Menyelamatkan seekor hewan sampai mengorbankan nyawa sendiri? Masih untung kau bisa buka mata sampai sekarang." Ceramah Ken.

"Selamat...? Tapi, ke-napa, rasanya... hidupku tidak–panjang lagi ya... Semu-anya, berat rasanya."

"Itu karna kau baru siuman dari kejadian parah tadi. Makanya lain kali lebih hati-hati."

"Ka-Kalau aku benar-benar ma-ti... Aku berharap seseorang bisa mewakili impianku di masa depan..."

Mendengar itu tentu membuat Ken tidak terima.

"Impian? Kau bilang ingin jadi polisi, kan? Cita-citamu di masa depan. Jangan menyerahkan impian sepenting itu kepada orang lain!"

"Jangan pikir kearah mati dulu. Dokter bilang kau bakal baik-baik saja. Teruslah hidup dan wujudkan impianmu itu!"

"Kalau kau sampai menyerah, tidak akan kumaafkan!"

"Dokter sudah melakukan operasimu berjam-jam, sekarang saja sudah malam, ditambah harus menunggumu bangun daritadi."

"Aku pulang dulu. Sisanya suster akan mengurusmu, awas aja kalau besok aku datang, kau masih belum sehat." Ken menutup pintu rumah sakit itu dengan lumayan keras.

'Mana bisa sembuh secepat itu...' Pikir Haiden.

'Bagaimana dengan mama... Dia sedang berjalan-jalan bersama temannya di luar kota. Kuharap dia gatau kondisiku...'

DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang