67. Jalan benar (1)

808 127 1
                                    

"Oh, kebetulan sekali," ucap Ken yang sekarang di kursi taman yang sedang menunggu adik perempuannya itu membeli barang di sebuah toko.

Setelah kejadian itu. Kiki jadi ragu buat ketemu apa lagi menatap wajah teman-temannya itu.

Ken sudah pernah mengalami masalah seperti ini dengan Kiki, walaupun itu sudah sangat lama. Itu saja saat mereka berada di jenjang SMP.

"Suka boleh, gila jangan," ucap Ken yang masih fokus ke hp nya.

Ken berdiri dari duduknya.

"Mumpung hari ini aku gaada kerjaan. Mau jalan bentar? Masi pagi buta gini, kau gaada niatan makan sesuatu?" Tanya Ken.

"Nasi uduk-"

"Mekdi aja," Ken dengan muka datarnya yang langsung memotong perkataan Kiki.

"Boleh," Kiki sedikit tertekan lalu menyetujuinya.

•~•

"Dari mukamu yang bonyok dipukulin Sho mungkin kau udah perlahan sadar, ya."

Kiki masih terlihat murung.

"Awalnya dah tau salah, tapi masih gamau akuin kesalahanmu itu."

"Aku memang sampah," murung Kiki dengan suara lesuhnya.

"Gabaik gitu. Kasian sampahnya disamain sama kau."

"Hei..."

"Kenyataan."

"Setelah dipukul dan dilempar begini, harusnya kau mulai turunkan egomu sama kendaliin diri."

"Kau ini dari awal niatannya gamau berhenti atau gabisa berhenti?"

Kiki masih terdiam.

"Setiap perbuatan pasti ada jalan tobatnya. Aku sebenarnya juga pernah seperti itu, tapi sekarang sudah tobat."

Kiki syok dikit, "Pernah seperti ini...?"

"Heem. Bahkan Toro dan Sho tidak mengetahui ini. Kurasa ini rahasia terbesarku."

"Saat itu mungkin aku udah buta cinta. Takut kehilangan dia. Kurasa kau juga memiliki perasaan seperti itu."

"Tapi, semua perbuataan ini hanya akan menghancurkan dia. Kau harusnya minta maaf kepadanya sebelum terlambat."

"Apa lagi Amu sekarang mulai mengetahui kebenarannya. Kau harusnya segera minta maaf, dengan perasaan tulus."

"Tapi. Aku takut dia menghilang lagi.."

"Semua itu tidak selamanya ada. Pasti akan ada masanya berpisah. Yang datang akan pergi, yang hidup akan mati. Harusnya kau meninggalkan kenangan yang baik dengannya. Bukan malah kenangan buruk dan trauma seperti ini."

"Belum terlambat untuk mereka memaafkanmu."

"Setiap ada masalah. Gunakan cara baik, bukan malah gunakan cara yang cepat tapi salah."

"Jangan sampai rasa cintamu ke manusia melebihi Tuhan."

Info :

Ken tentu saja sudah mengabari Kei sebelum ke mekdi sama Kiki.

DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang