47. Jaket (2)

1.1K 217 1
                                    

Ken sekarang terlihat agak menakutkan di mata Upi, lengannya juga agak sakit saat dicengkram Ken.

"Di mana jaketnya?!" Ucap Ken skali lagi agak keras.

"Ke-Ken, kau menakutinya," ucap Enzo yang agak syok juga sama kayak Upi.

"Aku tadi yang membawa jaketmu, aku simpan di laci meja Upi," ucap Enzo.

Ken langsung berlari ke kelas Upi.

Ken dengan buru-buru mencari jaketnya.

Amu dan Toro yang di sana agak ngeri dengan tatapan Ken sekarang.

"Ken, ngapa lu. Gelisah amat keliatannya," ucap Amu yang tidak dibales oleh Ken.

Saat sudah ketemu jaketnya, Ken langsung mengeceknya. Dan ternyata benar. Bagian atas dan lengan jaketnya terkena noda darah.

"Bukankah ini jaket kesayanganmu yang dirawat dengan baik? Kenapa ada di tempat Upi," bingung Toro.

"Busett, noda merahnya banyak amat," ucap Amu yang berusaha mencairkan suasana.

"Bukannya kau pernah bilang kalau ini gaboleh sampai kotor ya," ucap Amu yang kembali mengingat-ingatnya.

Ken akhirnya mencoba mengontrol emosinya.

Ken hela napas berat.

"Yah, harusnya dari awal aku tidak meminjamkannya ke Upi barang sepenting ini... Setengah salahku juga," ucapnya.

Amu dan Toro kembali bingung sendiri.

"Sebenarnya ini jaket yang kakek aku kasi dari smp makanya aku jaga baik-baik. Tapi siapa sangka sekarang ada noda darah kayak gini ya."

"Tinggal dicuci, kan?" Ucap Amu.

"Emang benar sih. Tapi kalo bahan kainnya seperti ini... Sepertinya noda darah ini susah hilang."

'Jangan sampai ketahuan ibu,' batin Ken yang dari tadi berpikir seperti ini.

DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang