94. Berantem?

579 102 10
                                    

"Eh Ken, bentar lagi kan lo ulang tahun." Ucap Haiden.

"Lo ga pengen apa-apa gitu?"

"Gw pengen lo ew3."

"Hah?"

"Pengen lo ew3."

"Anjir, lo serius ga si."

"Serius pengen, pengen lo ew3 banget."

Brak!

Haiden kedip-kedipin matanya berkali-kali.

"Kon*** mimpi ternyata."

"Bang***lah! Dah seneng padahal."

"Emang dipikir kembali Ken ga mungkin bilang gituan sih, haha..."

"Tapi, liat aja. Suatu hariku bakal bikin Ken ngatain itu si."

———

"Kenchi, Kenchi!"

"Apa lagi maumu?"

"Kue kue apa yang enakk?" Tanya Haiden.

"Kue... Gatau."

"KUEnt.. ampe pingsan."

"Aga lain dari yang lain." Ucap Ken dengan ekspresi datar. Selama ini dia mungkin perlahan mulai kebal dengan pembicaraan Haiden yang 18+

"Usah ganggu, lagi badmood juga." Ucap Ken yang menenggelamkan wajahnya di meja.

"Betmut, betmut. Siniku emut."

Sunyi beberapa menit.

"Ayoo, pacaran yok."

"..."

"..Aku mau keluar bentar." Ken berdiri lalu meninggalkan Haiden yang terdiam di sana.

"Anjir, masa dia beneran betmut si?"

Tanpa Haiden sadari, Ken mukanya sedikit memerah.

———

"Ken! Mau ikut ukur tinggi ga?" Tanya Upi.

"Terakhir ukur berapa?" Tanya Amu.

"Aku lupa. Terakhir ukur kayaknya waktu SMP si, mungkin sekitaran 157?"

"Anjir! Masa dari SMP 159 sekarang udah 171?!" Ucap Upi yang terkejut.

"Mukanya biasa aja kali."

"...Ngomong sama kalian bikin aku insecure aja deh." Ucap Amu.

"Kiki 178 cm, Upi 170 cm, Toro 180 cm, Ken 171 cm. Sedangkan aku?"

"See? Kepalaku harus tegak ke atas tiap mengobrol, super pegel."

"Makanya tinggi." Ucap Upi yang langsung digampar Ken.

"Pertumbuhan emang ga selalu sesuai ekspetasi kok. Ba-bagaimana kalau Amu coba ukur tinggi sendiri?" Ken sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghiburnya.

"Waaa! Mau!"

Upi langsung mengukur tinggi Amu.

"OMAIGAHHH! KOK BISA?!"

"APA? APA?! BERAPA?!"

"143... Kurang 2 senti."

Tiba-tiba Sho nongol dari jendela. Sepertinya dia baru turun dari atap.

"Shooo Sho, mau ukur tinggi gak? Kali tinggimu turun kek Amu." Ucap Upi.

"Udah mau masuk. Aku balik dulu. Tadi pelatih juga panggil aku sama Enzo ke lapangan bentar. Amu, gausah mojok gitu, sapa tau nanti tumbuh lagi..."

"Cepat lalu, ini waktu istirahat masih ada 15 menit loh!" Ucap Upi yang sepertinya dihiraukan oleh Ken.

"Aneh sekali, kenapa Ken buru-buru seperti itu? Kalian berantem?" Tanya Upi ke Sho.

"Kurasa tidak." Sho juga dengan ekspresi datar balik ke mejanya.

"Aneh."

"Hehe, bagus sih kalau hubungan mereka renggang seperti ini." Gumam Kiki.

"Ga bagus loh bahagia di atas pertengkaran orang lain." -Toro.

DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang