50. Minggu

1K 189 4
                                    

Setelah sekian lama akhirnya hari minggu.

Hari ini mungkin akan menjadi salah satu dari hari kebencian Ken.

Kakak laki-lakinya yang belum pernah ia ceritakan pulang untuk sementara waktu.

Ken sangat membencinya, sampai-sampai Ken tidak menganggapnya sebagai kakak pertamanya.

Ken sebenarnya ingin keluar, tapi dia dicegah sama emaknya gegara kakak pertamanya mau pulang nanti. Yah karna alasan itulah Ken mau kabur sebentar.

Ken ingin melawan tapi dia mana mungkin berani.

Ken dipaksa untuk ikut ke bandara, padahal ini hari minggu.



"Kak Lio!" Rusuh Kei saat sudah melihat kakak pertamanya Adelio.

Ken hanya berdecak kesal. Sekarang dia hanya ingin pulang.

"Kekanakan sekali," ucap Ken yang tak peduli dengan kedatangan satu-satunya kakak lelakinya itu.

"Ken!" Ibunya juga terlihat kesal dengan sifat Ken yang acuh tak acuh itu.

"Sudahlah ibu, tidak apa-apa," ucap Kei yang diiyakan oleh Lio.

"Hadeh. Ibu tidak tau kenapa dia tumbuh dengan sifat seperti ini."

Dan di sepanjang jalan untuk kembali ke rumah, Kei dan Lio sibuk bercerita sedangkan Ken hanya diam saja.


"Hahahaha, Ken. Sifatmu dari dulu memang tidam berubah ya," ucap Lio saat mereka sudah kembali ke rumah.

"Ga usah sok akrab sama sok baik. Setelah membunuh begitu banyak orang. Bagaimana bisa kau pasang muka tidak bersalah seperti itu?" Kesal Ken.

"Ken. Apa maksudmu?" Nada Lio perlahan-lahan mulai menjadi datar, ekspresinya juga berubah sedikit.

Ken melihat itu sama sekali tidak takut.

"Memangnya perlu di jelaskan lagi? Aku bingung sama Kei. Bagaimana dia bisa begitu akrab dengan pembunuh kakak sendiri, terutama saudara yang paling dekat denganku."

DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang