54. Berulah kembali

1K 183 8
                                    

Setelah tragedi tersebut, Lio akhirnya dibawa ke kantor polisi.

Dan emak Ken, saking syoknya sampai masuk rumah sakit. Emaknya syok gegara Lio dibawa ke kantor polisi dan akan dihukum mati sesuai apa yang telah dia lakukan selama ini ke orang-orang yang tidak bersalah.

Berita itu sudah tersebar luas, mengingat Ken yang menyebar rekaman suara itu ke mana-mana. Di sosmed Ken juga tidak kalah populer dengan di real life.

Ken sedang membaca berita itu di internet. Lalu dia melirik ke arah orang yang ada di sampingnya.

"...Kerja bagus kemarin. Haiden," ucap Ken.

"Impianmu jadi polisi sepertinya sekarang tidak sia-sia ya, walaupun tembakanmu masih meleset ke mana-mana kemarin, sampai kena lenganku."

"Hahahaha, maaf maaf, aku memang harus berlatih lagi dalam hal menembak menggunakan pistol, kemarin kudengar lawannya pakai senjata tajam, jadi aku nekat pakai pistol buat kalahinnya."

"Yah, tidak masalah juga, yang penting sekarang dia sudah dibawa ke kantor polisi," ucap Ken yang bebannya berkurang sedikit.

"Idenn!!~"

Seperti biasa, ada Haiden ada cewek yang bernama Aruna.

Ken setiap di kelasnya sendiri sampai muak melihat dia yang sangat amat caper menurut Ken.

"Runa, ada apa?" Tanya Haiden.

Runa hanya senyum-senyum, "Ke kantin yokk, temenin dong," ucap Runa yang memeluk Iden dari belakang.

Itu benar-benar membuat Ken jadi jijik, bagaimana bisa Haiden tidak risih? Pikirnya begitu.

Ken akhirnya bangun dari kursinya dan memilih pergi gegara pemandangan yang begitu memuakkan.

Ken dari dulu tidak suka Aruna. Dia sangat gatal sama para cowok-cowok, terutama Haiden. Tapi biasa dia juga gatal dengan Sho, terkadang juga Enzo. Intinya masih banyak lagi, sampai Ken tidak mengingat cowok mana saja yang dia dempetin.


Sad, Aku pernah dipanggil kaka sama kaka kaka yang lebih kaka kaka dari pada aku. -Haiden

DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang