30. Boneka

1.3K 230 0
                                    

Sekarang mereka sedang bermain capit boneka, Sho yang mewakili Amu dan Upi.

Amu dan Upi sekarang greget sendiri.

Sho terlihat sangat fokus tapi kefokusannya terpecahkan oleh suara Amu dan Upi.

Sampai akhirnya juga gak dapat bonekanya.

Sho akhirnya protes ke mesinnya.

Sampai akhir Sho dan Upi juga adu mulut kek biasanya.

"Coba sini biar aku yang main. Pasti langsung dapat," ucap Kiki.

Sampai akhir juga kalah.

"Maaf ya ga dapet," ucap Kiki.

"Gapapa gapapa," ucap Amu yang masi cukup waspada.

"Dasar lelaki yang tak bisa diharapkan. Ken! Coba kamu main," ucap Upi.

"Kalau Sho aja gabisa... Mana mungkin aku bisa dapetinnya," ucap Ken yang sudah nyerah duluan.

"Tidak ada salahnya mencoba," ucap Amu.

Dan seperti mereka, Ken sudah mencoba 3 kali juga kalah.

"Dari pada gini, mending kubeliin boneka yang kalian suka aja," ucap Ken seperti biasa tersenyum walaupun dia sekarang sangat kesal.

"Ini udah 3 tahun mesinnya ga diganti. Kayaknya dibiarin rusak deh, bikin kesal aja," ucap Sho yang dulunya sering main ini.

"Kalau gitu terpaksa pakai cara lama," Sho memakai topi jaketnya.

"Jangan halangi aku."

Sho membawa batu bata dan berniat menghancurkan mesin itu.

Sampai akhirnya mereka membuat kerusuhan dan diusir dari mesin capit itu.

Toro yang duduk di kejauhan untuk menenangkan diri sekalian menjaga tas. Mendadak ada perasaan yang tidak enak.

DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang