18. Perban

1.7K 268 4
                                    

"Ken. Dri awal SMP ku dah bingung, kenapa tangan kanan kirimu ada perban mulu?" Tanya Haiden yang agak ragu untuk menanyakannya.

"...Waw hebat skali, kau memendam pertanyaan ini dari SMP," ucap Ken.

"Ya iyalah, nanti kau kesinggung susah juga." -Haiden.

"Tidak kuduga kau orangnya peduliin hal seperti ini juga, kukira kau hanya orang gila yang cuman peduliin olahraga." -Ken.

"Tiap hari kulihat ada perban di sana, perbanmu kok ga habis-habis ya," bingung Haiden.

"Dih, ternyata peduliin itu toh." -Ken.

"Memangnya apa lagi?" -Haiden.

"Yah, memang aku yang terlalu berharap dah," ucap Ken yang buat Haiden bingung.

"Kalau masalah perban kek gini tinggal beli, ga mahal juga. Dan soal itu,"

"Ini namanya style tau gak, Aku awalnya cuman iseng-iseng doang, tapi malah kelanjut ampe sekarang, maklum lah ye."

"Kau tiap pagi perban gitu? Niat amat." -Haiden.

"Iya donk, emang kek anda, mo makan pun males." -Ken.

"Dih, serah deh," ucap Haiden dengan malas.

'Yaa aslinya sih, setiap istirahat ku ke UKS nyuri perban sih,' batin Ken yang merahasiakan itu sampai sekarang.







'Yaa aslinya sih, setiap istirahat ku ke UKS nyuri perban sih,' batin Ken yang merahasiakan itu sampai sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang