91. Sekolah

575 99 2
                                    

Sudah sekitaran 3 hari Ken tidak pergi ke sekolah.

Tapi, sekarang Ken merasa ada yang berbeda. Seharusnya jika Ken tidak masuk sekolah ibunya akan langsung menariknya, saat demam sekalipun ibunya pasti akan memaksanya untuk sekolah.

Saat sudah hari ke-4, akhirnya dia keluar dari kamar dan memilih untuk ke sekolah. Selama 4 hari itu, Ken sama sekali tidak memegang HP-nya dan tidak membaca semua pesan dari teman-temannya itu.

Saat Ken turun ke lantai 1, dia dapat melihat ibunya yang sedang sarapan di sana, tentu ada Kei di sana juga.

"Sudah mau sekolah?"

"Ya."

"Bukankah kau sendiri yang bilang sudah capek sekolah? Kenapa mendadak mau pergi?"

Ken mendengar perkataan ibunya tertegun sebentar. "Apa... Maksudmu?"

"Mulai sekarang, kau mau sekolah, mau les, atau mau mati sekalipun, aku tidak akan peduli lagi."

"Berterimakasihlah kepada Kei. Dia sudah membujukku untuk tidak mengekangmu lagi."

"Ibu! Maksudku bukan begi–"

"Sudahlah Kei. Diam saja." Ucapnya.

Ken hanya menundukkan kepalanya lalu berjalan keluar dari rumah itu. Dia tidak peduli dengan yang dikatakan oleh ibunya itu, dan tetap menuju ke sekolahnya.

'Lucu sekali. Dasar wanita bermuka 2. Mati aja sana.' Pikir Ken sekarang.

———

"Jagoan kelas kita udah masuk nii?"

"Ken, kau baik-baik saja? Setelah hari Festival kau izin terus."

"Aku ga masalah. Hanya saja sedikit lelah."

"KenKen jahat sekali~ chatku ga dibaca sama sekali." Ucap Haiden.

"Maaf, maaf. Selama itu aku hanya beristirahat, aku tidak buka HP selama itu."

Haiden sedikit terkejut. Biasa jika dia memanggil Ken dengan sebutan KenKen, dia pasti akan mengamuk. Tapi kali ini malah meresponnya dengan biasa saja, malahan ada perasaan bersalah tertera di sana.

"Woi, woi! Gawat, gawat!" Ucap seorang siswa yang dengan buru-buru masuk ke kelas.

"Kata bu Aya nanti kita ulangan bab 7-12!"

"ANJIR! 7-12?!" Kaget Haiden.

"WOI YANG BENER AJE!?"

"Dahlah dapat 0 jak."

"Pasrahin diri."

Seketika kelas itu begitu ramai dan rusuh.

"Setidaknya bisa pas KKM..." Gumam Enzo.

Sedangkan Ken hanya santai.

DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang