"Oii, udah waktu istirahat loh. Kalian masih main?"
"Yok jajan bakso! Haiden gamau ikut?"
"Aku nanti nyusul aja!" Ucap Haiden.
"Okee."
"Gua ke kelas bentar." Ucap Ken yang otomatis di lapangan sisa Haiden sendirian.
Saat Ken udah pergi, Haiden langsung terduduk di tengah lapangan itu.
'Njir capek bet, ga kuat lagi gua jalan.'
Biasa, sok kuat dpn mc.
'Sesek cok ni napas, mana panas lagi.'
'Gabisa gini, gua harus ke UKS ngadem bentar.'
Haiden yang napasnya udah sesak dan sendirian di lapangan mulai panik dianya.
'Anjir dada gua sakit.'
'Lupa bawah inhaler, lupa minum obatnya tadi. Mampus gua sini, aduh.'
'Mati ni mati, gabisa napas gua.'
'Dahlah mati aja deh.' Pikir Haiden yang perlahan memilih tutup matanya.
"Woi, Den! Gob**k!" Ken waktu liat Haiden tepar di lapangan langsung panik.
"UKS, UKS!" Ken langsung seret Haiden ke UKS, walaupun di sana gaada guru, tapi setidaknya adem dan bisa baring di tempat yang layak.
'Walaupun pingsan... Gua masih bisa rasain sakit kek gini ya... Ngapa harus diseret coba.... Ya Tuhan...' Pikir Haiden yang udah ga bertenaga, seluruh badannya terasa berat.
———
"Ni Haiiden sakit apaan cok?! Gimana ini, apa kumasukin semua obat aja ke mulutnya? Gimana ini?! Jangan panik... Jangan panik. Tenang-tenang."
"Pak guru sama yang lain lagi di luar. Otomatis di sini sisa kami..."
"Ayo gunakan otakmu... Sesak napas, pucat, badannya dingin, batuk-batuk."
"Sesak napas... Jangan-jangan asma? Tapi Haiden selama ini memangnya ada riwayat penyakit asma? Perasaan selama ini dia bisa energik lompat sana sini tanpa lelah."
"Dahlah, obat asma, di UKS gaada inhaler. Mau gamau harus cari obat... Kalau emang bukan asma biar ajalah. Yang penting udah minum obatnya."
"Gaada pilnya, ya... Bomatlah, ada obat cairnya ini. Semoga dia ga muntahin..." Gumam Ken yang mengambil obat cair itu mendekati Haiden yang masih sekarat terbaring di sana.
"Hoi, minum obatnya ini." Ken berusaha mengangkat kepala Haiden.
Haiden sendiri masih setengah sadar, penglihatannya buram. Tapi minimal dia masih memiliki kesadaran 10%
Ken tanpa ragu langsung menumpahkan obat cair di dalam botol itu ke mulut Haiden. Tapi malah sebagiannya mengalir keluar, mana bikin Haiden kesedak ama air itu.
'Gimana biar dia bisa minum obat ginian...' Pikir Ken keras sambil melihat botol obat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)
Short Story[TIDAK DILANJUTKAN LAGI] Masih sangat banyak rahasia yang disembunyikan oleh Kenichi. Mari kita bongkar satu-satu. Hanya cerita pendek yang terdiri atas 200-300 kata WARNING : BxB, lemon? UkeOC? Random update