92. Haiden

579 102 9
                                    

"Kenken pacaran yuk."

"G."

"Jarang-jarang loch akwu ajaq orang pacaran duluk~" ucap Haiden.

Perempatan muncul di dahi Ken, "Orang gila."

"Gamau tauu, gw bakal ajak ampe lu mau. Padahal banyak yang nembak, tapi gw tolak demi eluu."

"Mang ea. Apakah wajahku terlihat peduli?"

"Idih. Masa lu nolak gw cuman gegara nak rambut itam pendek dekil itu?"

"Sotoy."

"Pacaran ama gw gampang kok. Syaratnya ga banyak."

"Mang ea."

"Iyaa donkk. Tinggal kalo ke senggol dikit cipok, kalo rewel entot."

"Sinting anjing!" Ken langsung berdiri lalu pergi dari Perpustakaan itu yang sepi.

"Hmm. Dilihat dari progres anak yang namanya Shoto sama Kiki udah lumayan jauh, ya. Apalagi Enzo, dari kemaren pepet trus ampe dapet."

"Padahal kalau sama aku mudah aja sih. Nakal dikit ya aku ewe. Tapi ngapa Ken malah langsung pergi."

---

'Napa akhir-akhir ini sekitaran sini gila semua...'

'Beberapa hari ga masuk sekolah, tapi rasanya aura Haiden yang awalnya ga kerasa apa-apa, mendadak jadi kerasa aura redflag-nya.'

"Memikirkannya saja sudah membuatku pusing."

"Ah, Ken! Ketemu juga! Napa tadi mendadak kabur?!"

Ken mendengar suara itu reflek lari, apalagi Haiden seperti mengejarnya.

"Oi! Ngapain kabur?!"

"Ya elu ngejar! Ngeri anj!"

"Kenichi, Haiden! Di lorong gaboleh lari!"

"Ma, maaf bu! Tapi Haiden hari ini nyeremin!" Ken langsung melewati guru itu walaupun dengan perasaan bersalah.

"Woi berhenti!" Teriak Haiden.

"Jan ngejar juga!"

Akhirnya mereka kejar-kejaran selama 8 menit, dan Ken sudah kelelahan dan terduduk di kursi taman.

Napas mereka sama-sama terengah-engah karena lari sekuat tenaga selama itu.

"U-Usah aneh-aneh lu bangs*t."

"Gila lu cok. Sudzon amat, padahal gua mau kembaliin ni buku, ketinggalan di perpus tadi."

"Bilang kek dri tadi."

"Yaa, lo yang gamau berenti lari."

"Lagian lu ngejar kek orgil sapa yang nda lari kalau dikejar kea gitu?!" Lontar Ken dengan kesal

Bel masuk akhirnya berbunyi.

"Hah... Gila emang." Ken terpaksa bangun dari duduknya walaupun kakinya masih pegal dikit.

--

"Ulangan kemarin banyak yang nggak tuntas, ya." Ucap bu Aya.

"Ibu sih, ulangan mendadak."

"Yakali kami bisa tuntas dari bab 7-12."

"Di sini yang tuntas cuman 2 orang, Ken sama Haiden."

"Lah Haiden? Ga salah ni?"

"Ih anjir, emang sih biasa nilainya tinggi. Tapi tampangnya kek bego-bego gitu."

"Woi, woi, kedengaran ya." Ucap Haiden.

"Tumben Enzo ga tuntas ni?"

Ken juga terdiam saat mendengar Haiden tuntas. Dia langsung menoleh ke Haiden dengan cepat.

Haiden melihat ke arah Ken. Terlihat dimukanya Ken penuh dengan fitnahan yang kejam.

"...Aku ga nyontek loh ya." Ucap Haiden yang sedikit tertekan saat seisi kelas hampir mengfitnahnya.

DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang